SERANG – Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia menggelar Rapat Kerja (Raker) ke-23 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Raker tersebut digelar di Auditorium Kampus Sindangsari Untirta selama dua hari dengan tema “23 Tahun BKS-TM Indonesia: Mempersiapkan Teknik Mesin untuk Kemandirian Teknologi”.
Raker ke-23 BKS-TM ini Indonesia menjadi wadah penting bagi perguruan tinggi dan program studi teknik mesin di seluruh Indonesia untuk saling memperkuat kolaborasi dan menyatukan langkah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam menciptakan teknologi yang kompetitif dan memberikan manfaat nyata bagi kemajuan bangsa.
Dalam acara tersebut hadir Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, Rektor Institut Teknologi Bandung Tatacipta Dirgantara, Presiden Direktur PT INEOS Aromatics Indonesia Fahurrozi, Direktur SDM PT Krakatau Steel Agus Nizar Vidiansyah, Sekretaris Jenderal BKS-TM Ario Sunar Baskoro, dan hadir secara daring Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Saat sambutan Sekretaris Jenderal BKS-TM Indonesia Ario Sunar Baskoro, mengatakan komitmen BKS-TM akan selalu mendukung kebijakan Pemerintah khususnya Kemendikbudristek.
“Kami selaku prodi BKS-TM yang merupakan ujung tombak prodi teknik mesin seluruh Indonesia akan selalu mendukung program pemerintah, juga program Kemendikbudristek dalam mewujudkan kampus berdampak yang fokus pada kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Ario, Rabu (7/5/2025).
Rektor Untirta Fattah Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara karena telah mempercayakan Untirta menjadi tuan rumah. Dia juga mendukung penuh agar forum tersebut bisa melahirkan ide dan gagasan yang berdampak bagi Indonesia.
“Kemandirian teknologi bukan hanya soal kemampuan menciptakan produk sendiri, tetapi juga membangun ekosistem sumber daya manusia yang tangguh, visioner, dan adaptif terhadap dinamika zaman. Kami membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya agar melalui forum ini tercipta sinergi konkret dalam kurikulum, riset, dan inovasi,” kata Fattah.
Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati menyampaikan harapannya agar provinsi Banten bisa menjadi lumbung talenta teknik mesin unggulan di masa depan.
“Teknik mesin ini sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara, khususnya Banten. Saya berharap Banten bisa menghasilkan ahli-ahli teknik mesin dan produk-produk unggulan untuk Banten dan untuk bangsa Indonesia,” ucapnya.
Terakhir, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto secara daring menyampaikan pentingnya penguatan industri nasional berbasis sains dan teknologi. Ia merasa teknik mesin bisa jadi salah satu penyumbang inovasi dan riset yang mendorong lahirnya industri berbasis sains dan teknologi.
“Mari kita perkuat riset dengan arah yang lebih jelas, hasilkan kebijakan dan produk nyata, serta bantu para pengambil keputusan dengan kajian-kajian yang relevan,” ujarnya.
(adv)