SERANG – Rombongan pertama Kontingen Banten yang akan berlaga di PON XX Papua mulai terbang menuju Bumi Cendrawasih, Sabtu (11/9/2021) dinihari. Rombongan pertama berisi atlet dari cabang olahraga (cabor) Terbang Layang, salah satu cabor aerosport.
Kloter pertama dari cabor Terbang Layang akan berangkat 9 orang yang terdiri dari 4 atlet dan 5 ofisial dipimpin Mayor TNI Agus Susanto. Mereka akan menuju Timika karena lokasi venue terletak di lahan milik Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Yohanis Kapiyau Kabupaten Mimika.
Menurut Manager Terbang Layang Banten Mayor Agus Susanto, jadwal pertandingan terbang layang sebenarnya akan dimulai 23 September. Tapi mereka harus berangkat lebih awal karena mesti merakit pesawat yang akan digunakan saat berlaga nanti.
“Merakit pesawat harus teliti dan cermat karena faktor keamanan jadi prioritas pertama di cabor kami. Karena itu kami perlu waktu lebih awal tiba di Papua, ” papar Agus.
Selain itu, keberangkatan awal juga penting bagi atletnya untuk mengenal medan pertandingan. Jika perakitan pesawat beres, maka atlet bisa lebih maksimal mencoba pesawatnya.
Soal peluang, Agus berharap banyak pada atlet pria Adam Bilawa yang pernah menyumbang emas untuk Banten di PON Riau 2012 lalu. Peluang juga terbuka bagi atlet wanita yang dibawa Agus ke Papua.
“Kami ingin membayar kekecewaan kami karena di PON 2016 di Jawa Barat kami hanya mampu meraih perunggu untuk Banten. Doakan kami agar bisa merebut emas kali ini, ” ujarnya.
Sesuai jadwal keberangkatan Kontingen Banten, kloter selanjutnya yang akan menuju Papua adalah atlet cabor Gantole, masih cabor aerosport. Rombongan atlet Gantole akan berangkat 18 September.
“Rombongan besar Kontingen Banten akan menuju Papua pada tanggal 29 dan 30 September. Sedangkan kloter terakhir Kontingen Banten akan berangkat 8 Oktober, ” ujar Ketua Kontingen Banten AKBP Agus Rasyid.
Seperti diketahui, PON XX Papua akan berlangsung 2-15 Oktober mendatang. Banten akan mengirimkan 261 atlet dan 127 ofisial ke Papua. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
