Beranda Peristiwa Berburu Babi Liar, Kades Umbulan Pandeglang Terkena Senjata Api Rakitan

Berburu Babi Liar, Kades Umbulan Pandeglang Terkena Senjata Api Rakitan

Arsid Aripudin (57) Kepala Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang dievakuasi untuk mendapatkan perawatan - foto istimewa

PANDEGLANG – Arsid Aripudin (57) Kepala Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang terkena senjata api rakitan laras panjang (Bedil Locok) di bagian tangan kiri saat berburu babi hutan, Minggu (16/2/2020).

Peristiwa itu bermula saat korban bersama beberapa warga Kampung Sukajaya Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik berburu babi hutan di perkebunan sawit yang dianggap hama oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan senjata api rakitan sekitar pukul 07.00 WIB.

Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB warga dan korban berhasil menemukan babi hutan dan langsung menggiringnya ke perkebunan kelapa sawit sambil ditembaki. Babi hutan yang sudah terkena tembakan di bagian tubuhnya langsung dikepung oleh warga.

Meski babi itu sudah tertembak namun warga tidak ada yang berani mendekati karena babi masih hidup, korban yang datang belakangan langsung memerintahkan warga untuk menembak babi tersebut supaya mati.

Akan tetapi warga tidak mengikuti permintaan korban karena takut diamuk babi yang sudah terpojok, karena tidak ada warga yang berani mendekat akhirnya korban meminjam senjata api rakitan yang dibawa warga dan hendak menembak babi tadi.

Nahas, pada saat korban akan menembak babi itu tiba-tiba senjata api rakitan yang dipegangnya meledak di bagian tengah senapan tepat di bagian yang ia pegang. Akibat dari kejadian itu tangan kiri korban menderita luka yang cukup parah dan terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Sari Asih Serang.

“Iya. Itu bedilnya hancur kena tangan. (Korban) di rawat di Rumah Sakit Sari Asih kang,” ucap Sekretaris Desa Umbulan Ujang saat dihubungi BantenNews.co.id melalui pesan singkat.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini