SERANG-Tradisi buka puasa biasanya identik dengan hidangan seperti kolak, kurma, dan gorengan. Namun, belakangan ini tren buka puasa dengan menu yang lebih beragam mulai mencuri perhatian, salah satunya adalah dengan menikmati pasta, pizza, dan risol yang diproduksi oleh Cemealin.
Ipah Alya Fadhilah memulai usaha sejak masih duduk di bangku SMA pada 2020 silam. Ia mulanya berjualan pizza ala rumahan. Usaha itu berlanjut sampai saat ini dengan nama Cemealin dengan menu yang bervariasi.
Ia mengaku cita-cita memiliki restoran makanan Italia menjadi alasan dirinya merintis usaha tersebut. Alya mengaku diajari bibinya cara memasak beberapa resep tertentu serta belajar secara mandiri.
“Gue punya boy crush yang mix spain sama italia. Gue mikir kalo beneran gue bisa nikah sama dia, malu banget kalo ngga bisa masak pasta atau italian foods, makanya di awal-awal itu gue jualannya pizza. Belajar juga otodidak, diajarin bibi gue yang di rumahnya selalu rame dan selalu ada makanan,” ujar perempuan yang kerap disapa Aya itu.
Selain makanan Italia, Cemealin juga memiliki menu lain seperti risol mayo dan minuman jelly. Aya juga berencana untuk menambah menu baru dan saat ini masih dalam tahap pengembangan.
“Untuk risol start dari 20rb/box. Biasanya buat risol minimal order 5 box, tapi ke depannya gue usahain buat punya pop up di CFD an sih,” kata mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu.
Untuk rasa dan kualitas, Aya menjamin bahan-bahan yang digunakan fresh dan bermutu. Dirinya bahkan kerap berhenti jualan saat kondisi mood kurang baik agar tidak mempengaruhi cita rasa makanan.
“Jadi walaupun sekarang yang gue jual bentuknya frozen food, tapi selalu fresh dibuatnya, ngga disimpen di kulkas berhari-hari. Gue juga ngga jualan kalo fase hidup gue lagi ngga enak, karena itu ngaruh ke rasa makanan yang gue buat,” tuturnya.
Saat ini berbagai menu Cemealin hanya bisa dibeli dengan melakukan pre order terlebih dahulu. Pembeli bisa melihat menu dan memesan dari instagram @cemeaalin.
Aya mengaku mengurus Cemealin seorang diri. Dari mulai belanja bahan, produksi, promosi sampai pesan antar ia lakoni sendiri.
Hasil berjualan Cemealin kata Aya, cukup untuk dirinya pakai sebagai biaya kebutuhan kuliah dan kehidupan sehari-hari.
“Udah pasti (hasil penjualan) buat beli bensin, buat beli perintilan kuliah, kadang juga gue tabung walaupun ujung-ujungnya dipake buat dana darurat, dan yaa paling buat jajan sama makan sehari-hari,” pungkasnya.
(Dra/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
