Beranda Bisnis Beras Hitam Cimanuk Pandeglang Berpotensi Diekspor

Beras Hitam Cimanuk Pandeglang Berpotensi Diekspor

Produk beras hitam Asal Cimanuk Pandeglang - foto istimewa

PANDEGLANG – Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi kunjungi produsen Beras Hitam di Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

Selain dikenal salah satu penghasil beras terbaik di Pandeglang, Cimanuk juga terkenal dengan produksi beras hitamnya. Seperti beras hitam yang diproduksi oleh Pak Ucung Jawahir atau yang dikenal dengan nama Pak Uje, adalah seorang yang menekuni budidaya padi hitam varietas jaliteng sekaligus menjadi ketua kelompok tani Bantar Jaya II.

Padi hitam varietas jaliteng telah dilepas oleh Menteri Pertanian melalui BBPADI pada tahun 2019. Jaliteng cukup tahan oleh serangan hama dan penyakit tanaman, rata – rata mampu menghasilkan lebih dari 6 ton per ha dan panjang malai berkisar 27 cm. Sedangkan umur tanaman 113 hari setelah semai (hss) atau 90 – 95 hari setelah tanam (hst). Jika ditanaman yang memungkinkan dapat ditanam tiga kali dalam setahun.

Menurut Uje permintaan beras hitam cukup tinggi dan saat ini pemasarannya sudah sampai keluar wilayah Pandeglang. Bahkan ketua kelompok tani sekarang sudah mampu mengolah beras hitam menjadi apem hitam khas Cimanuk.

Tak main-main, ternyata hasil budidaya padi yang diproduksi ketua kelompok tani Bantar Jaya II ini telah lolos uji oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BPSBM) Banten. Hingga berbagai penghargaan pun telah ia peroleh salah satunya penghargaan dari Presiden Republik Indonesia.

“Beras hitam ini diminati oleh Australia dalam bentuk tepung beras hitam. Beberapa waktu lalu, kami bersama Disperindag telah mengirim sampel beras hitam Cimanuk ke Australia untuk dijadikan tepung,” ungkap Uje, Sabtu (10/10/2020).

Uje mengakui bahwa dalam mengembangkan produksi beras padi hitam ini masih terkendala, karena keterbatasan peralatan pasca panen seperti rice miling unit (RMU) dan vakum serta modal untuk budidaya seperti pupuk dan lainnya.

Uje berharap agar pemerintah untuk membantu menanggani permasalahan tersebut

Menanggapi hal tersebut, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menyampaikan peluang positif penambahan nilai ekonomi dan mata rantai ketersediaan secara terus-menerus dan berkelanjutan penting ditingkatkan jumlah produksi, prasarana pasca panen dan pengolahan hingga siap ekspor.

“Dibutuhkan sinergitas yang baik antara pemerintah dan petani untuk maju bersama dalam mewujudkannya,” ujar Arum.

Sementara itu Sopieyah Kasie Produksi Tanaman Serealia Dinas Pertanian Pandeglang mengatakan, tahun ini kelompok tani Bantar Jaya II mendaptkan program khusus budidaya padi. Program ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah agar beras hitam Cimanuk dapat terus berkembang.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini