Beranda Pemerintahan Belum Terakreditasi, Puluhan Klinik di Cilegon Tak Akomodir BPJS

Belum Terakreditasi, Puluhan Klinik di Cilegon Tak Akomodir BPJS

CILEGON – Hingga saat ini tercatat sebanyak 43 klinik kesehatan yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Cilegon. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, Arriadna mengatakan dari total jumlah fasilitas pelayanan kesehatan publik itu, diketahui baru belum satu pun yang sudah terakreditasi.

“Tahun depan, Dinas Kesehatan dalam hal ini baru akan mulai mendampingi tim survei dari Kementerian Kesehatan ke klinik-klinik, karena kan ada variabel-variabelnya (survei) khusus klinik seperti administrasi manajemen, juga Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Sedangkan komponen Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), itu khusus untuk akreditasi Puskesmas,” ujarnya usai menghadiri pelantikan pengurus Asosiasi Klinik (Asklin) Komisariat Kota Cilegon masa bakti 2018-2023 di Aula Setda II Pemkot Cilegon, Rabu (1/8/2018).

Dijelaskan, sementara untuk 8 Puskesmas yang ada di Kota Cilegon, baru 6 di antaranya yang sudah terakreditasi. “Saat ini sudah ada 4 Puskesmas kita yang terakreditasi Utama dan 2 lainnya Madya. Rencananya tahun ini, kita baru akan survei akreditasi di Puskesmas Kecamatan Jombang dan Cilegon,” terangnya.

Sementara Ketua Asklin Komisariat Kota Cilegon terpilih, dr Nurhasan tidak menampik realitas klinik yang belum terakreditasi tersebut. Ia mengatakan belum adanya akreditasi itu menjadi salah satu faktor yang berdampak sehingga belum semua klinik mampu memfasilitasi masyarakat pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Memang mau ngga mau, akreditasi klinik ini harus kita jalani. Ini menjadi tugas kita, karena tujuan akreditasi ini berdampak ke masyarakat terutama dalam perbaikan sistem layanan, sistem manajemen dan lain-lain artinya untuk meningkatkan pelayanan klinik. Tugas kita ke depan, mengajak anggota Asklin untuk bekerja sama dengan BPJS, agar semua akses layanan di Cilegon itu mudah dijangkau masyarakat,” kata Nurhasan.

Asosiasi itu sendiri, kata dia, bersama stakeholder di bidang kesehatan akan komitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui sejumlah kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gratis, khitanan massal dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

“Seperti program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) ya, kita juga pasti mendukung hal itu. Tugas kita ke depan juga yakni ingin pemerataan klinik secara berkelompok, agar akses kesehatan masyarakat bisa diperoleh dengan mudah,” jelasnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini