Beranda Kesehatan Begini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Kematian

Begini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Kematian

Ilustrasi - foto istimewa google.com

Kematian merupakan takdir yang tak bisa dihindari dan dihentikan. Pada satu titik, semua orang akan meninggal. Setelah itu, tubuh akan mengalami proses alami yang menarik, juga menakutkan.

Jika tanpa teknis kremasi atau pengawetan seperti pembalseman dan mumifikasi, tubuh akan membusuk begitu jantung berhenti berdetak.

Mengutip detik.com, awalnya satu per satu sel di dalam tubuh mati, kemudian bakteri yang ada akan mencerna organ dan jaringan tubuh sendiri.

Ada beberapa tahapan dalam dekomposisi mayat. Setiap tahap membantu pemeriksa medis untuk menilai waktu kematian. Saat seseorang menilai waktu kematian, ada tiga tahap dekomposisi atau pembusukan yang harus dicari.

Setiap tahap menunjukkan sifat yang berbeda dalam tubuh, yang memungkinkan penilaian lebih dalam tentang bagaimana dan kapan seseorang meninggal. Tiga tahap tersebut adalah:

1. Livor Mortis

Livor mortis juga kerap disebut sebagai ‘warna kematian’. Ini mengacu pada tahap awal pembusukan di mana darah berada di bawah gravitasi sehingga bisa muncul lebam pada kulit. Livor mortis atau lividity juga membuat tubuh orang yang meninggal menjadi sangat pucat karena hilangnya sirkulasi darah saat jantung berhenti berdetak.

“Darah mulai mengendap ke bagian terendah tubuh dan menyebabkan kulit berubah warna. Proses ini dimulai sekitar satu jam sampai 9 jam,” sebut ahli forensik M. Lee Goff, dikutip dari Medical News Daily.

2. Algor Mortis

Algor mortis terjadi ketika tubuh berhenti mengatur suhu internalnya. Karena itu, tahap ini sering disebut dengan ‘dinginnya kematian’. Tanda-tanda penguraian tubuh adalah keluarnya semburat kehijauan dan kulit seperti terpisah dari tubuh. Tahap ini dialami sekitar 18-20 jam setelah kematian.

3. Rigor Mortis

Pada tahap rigor mortis, tubuh menjadi kaku dan sulit digerakkan. Hal ini terjadi karena semua otot menjadi tegang karena perubahan sel pada tubuh. Tahapan ini terjadi selama 24-84 jam setelah kematian. Di luar waktu itu, otot menjadi lemas dan lentur lagi untuk masuk ke tahap pembusukan.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini