Beranda Peristiwa Begini Kondisi Bayi yang Dibuang di Jalan Pontang

Begini Kondisi Bayi yang Dibuang di Jalan Pontang

Bayi yang Dibuang di Jalan Pontang

KAB. SERANG – Bayi laki-laki berkebutuhan khusus yang ditemukan dalam dus di bantaran saluran irigasi Jalan Raya Pontang-Kasemen, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, kini dirawat oleh ibu kandungnya. Perawatan pada bayi tersebut juga didampingi Dinas Sosial (Dinsos) setempat dan Provinsi Banten.

Sebelumnya, bayi yang terlahir dengan bibir sumbing itu ditelantarkan oleh ayah kandung sekaligus kakeknya. Usai ditemukan oleh warga sekitar pada Selasa (25/4/2023) lalu, bayi tersebut langsung dievakuasi untuk dirawat di RS Dradjat Prawiranegara.

Setelah dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit, bayi dikembalikan ke ibu kandungnya yang berada di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang dengan pendampingan dari pihak Dinsos. Lantaran kondisi fisik bayi terlahir dengan bibir sumbing, maka diperlukan perawatan khusus agar bayi dapat meminum susu.

Dalam pendampingannya, Dinsos Banten bersama Dinsos Kabupaten Serang, dokter spesialis ortodonsia, drg. Linda, Sp.Ortho dan dokter spesialis bedah mulut drg. Palupi, Sp.BM, memberikan edukasi dan penangan khusus berupa melakukan pengukuran serta pemasangan alat bantu sementara. Ke depannya pada bayi akan dipasangkan plat sampai usia sekitar 6 bulan dan dapat dilakukan operasi bibir sumbing.

Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Darma Sumapradja mengatakan, rencananya bayi tersebut akan didaftarkan sebagai Penerima Manfaat bantuan sosial untuk disabilitas. Bibir sumbing sendiri termasuk dalam disabilitas kongenital atau kelainan yang sudah ada sejak lahir.

Sedangkan untuk keluarganya akan didaftarkan sebagai calon Penerima Manfaat bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Sebab kondisi keluarga bayi termasuk ke dalam masyarakat tidak mampu.

“Selain itu bayi tersebut rencananya akan kami masukan sebagai penerima manfaat bantuan sosial disabilitas dan keluarganya akan didaftarkan sebagai calon penerima manfaat bantuan UEP (Usaha Ekonomi Produktif) dari Dinas Sosial Provinsi Banten,” ujar Budi.

Penanganan kepada bayi dengan bibir sumbing tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan. Namun memerlukan kontrol berkala, sehingga dibutuhkan motivasi atau dukungan untuk keluarga agar tidak menyerah dalam merawat bayinya.

Budi menyebutkan kunjungan sosial dari pihaknya bersama Dinsos Kabupaten Serang dan dua dokter spesialis pada Kamis (18/5/2023) lalu merupakan bentuk responsif pemerintah terhadap gejala-gejala dan peristiwa- peristiwa sosial yang terjadi di masyrakat.

“Ini adalah wujud hadirnya pemerintah dalam segala bentuk kesulitan sosial yang terjadi di masyarakat. Artinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berdasarkan petunjuk pimpinan sudah melaksanakan welfare state atau negara kesejahteraan di mana negara dibentuk sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya,” ucap Budi.

(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News