Beranda Gaya Hidup Begini Cara Pertemanan Supaya Langgeng dan Saling Menguntungkan

Begini Cara Pertemanan Supaya Langgeng dan Saling Menguntungkan

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

Memiliki teman dapat memberikan keuntungan karena bisa melakukan aktivitas bersama orang lain. Inilah yang membuat Marcus Tullius Cicero membuat tulisan tentang persahabatan, yang terinspirasi dari sahabatnya bernama Atticus.

Cicero dan Atticus sudah berteman sejak usia muda. Walau terpisah oleh sistem politik Romawi dan Yunani, hal itu tidak membuat Cicero dan Atticus memutus tali persahabatan. Sesekali mereka saling berbalas surat dibalik gejolak politik kedua belah pihak.

Pada tahun 44 SM, Cicero pensiun dari perpolitikan Romawi dan menjadi petani di luar kota Roma. Selain bercocok tanam, Cicero juga menulis untuk menghibur diri karena pengasingan oleh Romawi.

Hingga lahir tulisan tentang persahabatan yang terinspirasi dari Atticus. Tulisan Cicero sudah dibuat versi modern dengan judul How to Be a Friend: An Ancient Guide to True Friendship.

1. Harus diketahui bahwa ada beragam jenis pertemanan

Cicero beranggapan banyak orang baik yang menjadi teman kita. Seperti hanya teman kuliah, tetangga, relasi atau siapapun yang kita kenal. Cicero membuat perbedaan antara pertemanan umum dan khusus. Ditambah dengan pertemanan yang saling mengikat yang jauh lebih dalam.

Pertemanan umum adalah pertemanan yang kita jumpai dan lakukan sehari-hari. Sedangkan pertemanan khusus jarang terjadi karena membutuhkan waktu yang nggak sebentar. Tapi dalam hal ini, teman dapat mengubah hidup kita. Begitu juga sebaliknya.

Seperti yang ditulis oleh Cicero

“With the exception of wisdom, I’m inclined to believe that the immortal gods have given nothing better to humanity than friendship.”

2. Hanya orang baik yang bisa menjadi teman sejati

Semua orang bisa memiliki teman, termasuk orang dengan moral buruk. Yang membedaan pertemanan antara orang bermural baik dan buruk adalah tujuannya. Orang bermoral buruk berteman untuk kepentingannya. Sedangkan orang bermoral baik berteman karena saling percaya satu dengan lainnya dan gak didasari oleh kepentingan pribadi.

3. Berhati-hati ketika memilih teman

Kalimat klise yang sering diucapkan oleh orang tua, guru atau guru ngaji kita. Namun jangan salah, kalimat klise ini masih relevan sampai sekarang. Buktinya ada orang yang memikirkan caranya berteman.

Ketika kita memilih teman, kita cenderung menghabiskan waktu dengannya. Jika kita memiliki teman yang tepat maka kita bisa berkembang menjadi orang yang lebih baik. Jika salah memilih teman maka kehidupan kita akan berantakan. Amati dahulu calon teman kita sebelum memutuskan menghabiskan waktu dengannya. Sebelum penyesalan menghampiri.

4. Teman membuat kita menjadi orang yang lebih baik

Manusia adalah mahluk sosial yang artinya gak bisa hidup sendiri. Kita butuh teman agar bisa intospreksi tentang apa yang kita lakukan. Walau kita memiliki banyak teman, teman sejati yang terus memecut kita agar menjadi lebih baik. Karena teman yang baik adalah teman yang menghargai kerja keras temannya.

Seperti kata Cicero,

“Even when a friend is absent, he is still present,”

5. Punya teman baru, yang lama jangan dilupakan

Dari semua jenis pertemanan manusia, gak ada yang bisa mengalahkan pertemanan yang dilakukan sejak kecil. Pertemanan yang dilakukan oleh anak kecil tanpa motif tertentu, murni pertemanan.

Walau begitu jangan membatasi diri dengan berteman berdasarkan kesamaan hobi. Cobalah menjalin pertemanan dengan orang yang lebih tua atau lebih muda dari kita. Ketika berteman dengan berbagai kalangan membuat kita kaya akan perspektif.

6. Jujur satu dengan lainnya

Teman selalu memberi tahu apa yang kita ingin dengar, bukan yang kita inginkan dari orang lain. Di luar sana, banyak orang mencari muka dengan memuji kita. Sebaliknya, teman atau haters akan mengkritisi kita dan mengatakan yang sebenarnya.

Maka dari itu kita harus mendengarkan apa yang teman kita katakan. Karena teman yang baik akan mendorong kita menjadi lebih baik.

7. Hadiah dari pertemanan adalah pertemanan itu sendiri

Keuntungan memiliki teman adalah kita dengan mudah mencari pertolongan ketika sedang kesulitan. Kesulitan tugas kuliah, keuangan dan asmara akna mudah terselesaikan dengan bantuan teman. Yang harus diketahui adalah pertemanan berbeda dengan hubungan bisnis.

Hubungan bisnis pasti memikirkan keuntungan. Sedangkan pertemanan mengesampingkan keuntungan. Hal ini yang dikatakan Cicero.

“The reward of friendship is friendship itself.”

8. Teman yang baik gak pernah menyesatkan temannya

Sering kali kita diajak teman kita untuk bertindak di luar “batas”. Jika kita gak mau, maka teman kita menggunakan mantra andalan.

“Ayolah, kitakan temen sejak SMA!”

“Kalo gak mau kita nggak usah temanan!”

“Cupu ah, gitu aja gak mau.”

Ini yang harus kita hindari, karena teman yang baik nggak akan menyesatkan temannya demi kesenangan pribadi. Mendingan temen kaya gitu hindari aja biar kita gak tersesat di kemudian hari.

Lagipula kalau kita tersesat, mereka belum tentu mau bantu. Yang ada kita ditinggal pergi.

9. Pertemanan berubah seiring berjalannya waktu

Kita jangan komplain apabila teman kita berubah setelah beberapa tahun. Sejatinya pertemanan mengalami evolusi seiring berjalanannya waktu. Pola pikir, cara pandang dan perspektif akan berbeda dengan pertemanan yang terjadi waktu kanak-kanak.

Justru itu, pertemanan kita sedang diuji. Lanatran pertemanan akan semakin berkualitas seiring bertembahnya usia. Ibarat anggur, semakin tua semakin nikmat.

10. Tanpa teman, hidup kurang layak dijalani

Orang yang memiliki banyak materi, prestasi atau kemudahan lainnya akan terasa hampa jika nggak memiliki teman. Pertemanan merupakan kebutuhan setiap orang, apapun suku dan status sosial. Memiliki teman membuat hidup lebih berwarna bukan? Bayangkan saja jika kita gak memiliki teman, rasanya menjalani hidup kurang nikmat. Adanya hanya rasa hampa berkepanjangan. (Red)

Sumber : IDN Times

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News