PANDEGLANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten mencatat beberapa kejadian yang cukup menonjol selama proses pemungutan suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang tahun 2024 ini. Kejadian tersebut berdasarkan pemantauan langsung atau dari laporan petugas pengawas yang berada di lapangan.
Ketua Bawaslu Pandeglang, Febri Setiadi mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan catatan yang dimiliki Bawaslu baik pada saat rekapitulasi di tingkat kecamatan maupun saat rekapitulasi di tingkat kabupaten kemarin.
Dirinya juga meminta kejadian tersebut dicatat dan dituangkan oleh KPU Pandeglang pada hasil rekapitulasi. Tujuannya agar KPU Pandeglang melakukan evaluasi terhadap kejadian-kejadian tersebut.
“Ada beberapa masukan, saran dan lain-lain yang kami sampaikan pada saat rekapitulasi suara tingkat kabupaten kepada KPU Pandeglang,” kata Febri, Jumat (6/12/2024).
Kejadian yang dicatat oleh Bawaslu Pandeglang diantaranya ada beberapa TPS (tempat pemungutan suara) pada waktu pemungutan suara kekurangan logistik terutama di C hasil Plano meskipun memang jumlahnya tidak signifikan.
“Ada beberapa juga C pemberitahuan yang terdistribusi itu menjadi perhatian kami karena lumayan banyak yang dikembalikan, meski memang pada saat rekapitulasi disampaikan oleh KPU Pandeglang bahwa ada pemilih pada saat Coklit orangnya ada tapi pada saat pencoblosan orangnya sudah tidak di Pandeglang namun itu jadi catatan kami,” terangnya.
Ia menambahkan, usai rapat pleno tingkat kabupaten selesai pihaknya akan langsung mengikuti rapat pleno di tingkat provinsi.
“Setelah ini kami juga masih mempunyai tanggungjawab karena rekapitulasi di tingkat provinsi belum dilaksanakan,” tutupnya.
Penulis : Memed
Editor : TB Ahmad Fauzi
