Beranda Peristiwa Bapeten Deteksi Zat Radioaktif Nuklir di Tangsel Gunakan Sensor

Bapeten Deteksi Zat Radioaktif Nuklir di Tangsel Gunakan Sensor

Ilustrasi - foto istimewa tribunnews.com

SERANG – Petugas masih mencari sisa zat radioaktif di perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menggunakan sensor untuk mendeteksi.

Kepala Biro Hukum Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan, sensor muncul dari alat bernama RDMS-MONA. Dia menjelaskan, RDMS-MONA mengeluarkan sinyal bila disuatu lokasi terlihat ada kenaikan radiasi.

“Alatnya itu kan bentuknya kotak nanti memancarkan sinyal. Sinyal itu ditangkap dimonitor. Nanti dari monitor kelihatan per wilayah, misalnya GPS. Itu nanti kelihatan gradiasi warna, sesuai dengan tingkat radiotikvitasnya. Kalo tinggi berarti warnanya merah,” kata Indra, di perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Minggu (16/2/2020).

Dia menjelaskan, RDMS-MONA sudah dimiliki sejak 2013 lalu. Alat ini, lanjutnya, seperti sebuah radar. Paparan radioaktif yang muncul di perumahan Batan Indah, disebutnya, diketahui ketika dilakukan uji fungsi RDMS-MONA pada Jumat (31/1) lalu.

Indra pun mengatakan, penemuan limbah radioaktif ini tidak pernah terjadi sebelumnya sejak 2013 lalu.

“Oh Enggak ada (ada radioaktif di tempat lain). Alatnya itu kan secara berkala (diuji fungsi) itu karena terbatas, kita punya jadwal nih per wilayah, tapi ada prioritas-prioritas. Yang ada fasilitas nuklir, punya Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), jadi prioritas. Jadi kalau di daerahnya enggak ada industri nuklir, last priority,” ungkap dia seperti dikutip dari detik.com.

Lainnya dia mengatakan, belum dapat dipastikan sudah berapa lama zat radioaktif ini berada di perumahan Batan Indah. Indra menyebut, butuh olah teknis untuk mengetahui hal tersebut.

“Kami belum mendapatkan informasi itu. Nanti segera kami update,” pungkas dia.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini