Beranda Nasional Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Ini Saran Fakultas Kedokteran UI

Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Ini Saran Fakultas Kedokteran UI

Petugas mengangkut Logistik Pemilu 2019 - (Foto Ali/BantenNews.co.id)

JAKARTA – Selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada 296 petugas yang meninggal. Dikutip dari detikcom, KPU juga mencatat 2.151 petugas yang sakit selama pelaksanaan pesta demokrasi.

Hal ini tentu menjadi catatan dalam pelaksanaan pemilu yang kali ini memilih Presiden, Wakil Presiden, dan Kepala Negara. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menilai, pelaksanaan Pemilu di Indonesia belum memperhatikan kesehatan.

“Sistem Pemilu kita memang belum ramah kesehatan. Karena itu kita telah sepakat untuk melaksanakan riset terkait pelaksanaan Pemilu yang akan datang. Mungkin bisa pergantian sistem atau syarat petugas KPPS yang diperbaiki,” kata Prof Ari yang dikutip detik.com.

Sambil menunggu hasil riset, berikut saran singkat terkait pelaksanaan Pemilu.

1. Peninjauan jam kerja

Prof Ari berharap sistem Pemilu berikutnya tidak mengharuskan petugas bekerja hingga 20-24 jam, atau tidak tidur selama beberapa hari. Jam kerja yang terlalu panjang berisiko bagi kesehatan petugas, serta tidak menjamin hasil kerja yang optimal.

2. Perbaikan lingkungan kerja

Lingkungan kerja petugas KPPS harus diperhatikan supaya tidak terlalu sering terpapar terik matahari, angin, atau cuaca yang terlalu dingin. Ruangan yang nyaman tentu berdampak baik bagi hasil kerja petugas KPPS.

3. Peninjauan status kesehatan

Peninjauan status kesehatan menjadi saran berikutnya terkait pelaksanaan Pemilu selanjutnya. Saran ini terkait data KPU yang menunjukkan 70 persen petugas KPPS berusia lebih dari 40 tahun. Risiko mengalami berbagai penyakit kronis meningkat seiring peningkatan umur, misal penurunan fungsi ginjal dan hipertensi.

4. Perlu ada tim kesehatan

Menurut Prof Ari, Pemilu selanjutnya jangan hanya melibatkan relawan untuk pelaksanaan pemungutan suara. Pelibatan relawan juga untuk memberikan pertolongan secepatnya jika ada petugas atau peserta yang mengalami penurunan kesehatan. Pertolongan secepatnya meningkatkan peluang untuk segera pulih.

5. Harus ada asuransi dan sistem shift

Menurut Prof Ari, sistem shift sebaiknya dipertimbangkan pemerintah jika hendak melaksanakan Pemilu dengan sistem serupa. Sistem giliran memungkinkan petugas menjaga stamina dan kesehatan yang akan berdampak pada hasil kerjanya. Selain itu, petugas sebaiknya juga mendapat asuransi terkait besarnya risiko pekerjaan yang dihadapi. (Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini