Beranda Pemerintahan Bantuan Perusahaan Tak Sesuai Target, Rehabilitasi JLS Cilegon Molor

Bantuan Perusahaan Tak Sesuai Target, Rehabilitasi JLS Cilegon Molor

JLS Cilegon yang ambrol 25 April lalu (Gilang)

CILEGON – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Cilegon, Nana Sulaksana menyebutkan, seperti pada rencana awal rehabilitasi Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang ambrol beberapa waktu lalu akan dilanjutkan oleh konsorsium, sejumlah perusahaan yang menyumbangkan dana bantuan agar kondisi jalan dapat dilalui secara optimal.

Pekerjaan konstruksi jalan itu efektif akan dimulai pada 1 Agustus mendatang dengan ketersediaan dana dan sumbangan material yang ada. “Memang rencana awal kita, bantuan dari perusahaan itu Rp2,5 miliar. Cuma sampai saat ini dana yang terkumpul itu baru sekitar Rp730 juta. Tapi kan seperti KS (PT Krakatau Steel), dia menjanjikan akan memberikan bantuan besi,” ujarnya usai menggelar rapat tertutup dengan sejumlah perusahaan, Jumat (13/7/2018).

Diketahui, sebelumnya Pemkot Cilegon sendiri sudah menggelontorkan anggaran sekira Rp1,5 miliar untuk rehabilitasi agar jalan yang masuk dalam wilayah lingkungan Jerenong, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon itu dapat dilalui kendaraan sebelum hari raya Idul Fitri lalu.

Dipaparkan Nana, pekerjaan yang diprediksi akan memakan waktu sekira dua bulan tersebut akan melengkapi rehabilitasi tahap awal oleh Pemkot sebelumnya dengan membangun sejumlah infrastruktur penunjang.

“Tapi ada perubahan desain, karena dari lab itu dikatakan tanah di lokasi itu gembur. Takutnya pondasi bergeser, makanya ada tambahan sedikit. Tadi gambarnya sudah diekspos. Jadi selain betonisasi kanan kiri jalan, juga akan dibangun TPT (Tembok Penahan Tanah) dengan ketinggian sekitar 11 meter berikut median jalannya,” terangnya.

Pada bagian lain, Koordinator Pengumpulan Dana Bantuan Konsorsium, Malim Hander Joni mengklaim jumlah dana yang sudah terkumpul itu dinilai sudah mencukupi untuk upah pekerjaan jalan yang ambrol pada 25 April 2018 lalu itu. Namun demikian ia tidak menampik bila rencana pembangunan itu pun meleset dari rencana semula yakni pada bulan Juli ini, lantaran kesiapan anggaran bantuan.

“Kalau untuk upah kerja sudah cukuplah ya. Kalau anggarannya Rp2,5 miliar, logikanya itu kan upahnya sepertiga dari anggaran project. Untuk pekerjaan material itu kan akan dilakukan di workshop, nanti untuk transportasi moving materialnya ke lokasi juga sudah ada pengusaha trucking yang menyanggupi. Nah kita tinggal tunggu dari KS group, harapan kita ada bantuan besi dan batching plant dan kita sudah koordinasi,” ujarnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini