PANDEGLANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang memastikan bahwa alokasi biaya pembangunan jalan di Kabupaten Pandeglang yang bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tahun 2019 menurun.
Jika tahun lalu Kabupeten Pandeglang mendapatkan Bankeu sebesar Rp30,8 miliar, namun untuk tahun ini Pandeglang hanya mendapatkan Bankeu sebesar Rp22 miliar.
Kepala Seksi Jalan pada DPUPR Pandeglang, Zaenal Huri mengatakan, dampak dari penurunan Bankeu itu akhirnya berimbas pada penurunan pembangunan jalan. Dengan dana sebesar itu DPUPR hanya mampu menganggarkan untuk peningkatan dan pembangunan di 11 ruas jalan dan 3 Tembok Penahan Tanah (TPT) serta 3 jembatan di tiga kecamatan.
Berbeda dengan tahun lalu dengan dana sebesar Rp30,8 miliar DPUPR mampu membangun 20 ruas jalan dan 3 jembatan.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu anggaran untuk tahun ini tentu saja menurun. Karena untuk tahun lalu itu, kami mendapatkan porsi diangka Rp30,8 miliar,” kata Zaenal, Sabtu (15/6/2019).
Adapun pembangunan dan peningkatan jalan di 11 titik tahun 2019 itu, diantaranya meliputi jalan dari Cisata ke Kondangjaya, Kecamatan Cisata, peningkatan jalan Sumur menuju Tamanjaya, dan Sabi ke Sukarehe di Kecamatan Koroncong.
Sedangkan untuk pembangunan 3 TPT tersebar di Desa Pasirmae, Kecamatan Cipeucang, TPT Jalan Juhut-Canggoang, Kecamatan Karangtanjung, dan TPT Kaduengang ruas Pandeglang Cicadas.
“Sedangkan tiga jembatan itu di Kecamatan Sobang, tepatnya jembatan penghubung Desa Bojen ke Kadumekar, jembatan Cikareumbieun di Kecamatan Jiput, dan jembatan Sangkan di Desa Kananga, Kecamatan Menes,” terangnya.
Kepala DPUPR Pandeglang, Girgijantoro menambahkan, walau Bankeu masuk pada tahun berjalan, pihaknya bakal berupaya semaksimal mungkin menyelesaikannya tepat waktu. Karena kata dia, jika tak selesai tepat waktu nantinya akan menjadi beban Pemkab Pandeglang.
“Dari pengalaman tahun lalu memang Bankeu itu selalu telat masuknya ke Pandeglang. Akan tetapi, Alhamdulillah dengan kerja keras, kami dapat menyelesaikannya tepat waktu sehingga tidak berdampak buruk pada APBD Pandeglang. Tentu saja, untuk tahun ini kami bakal memaksimalkan kembali sehingga penyelesaiannya sesuai target,” tambahnya. (Med/Red)