KAB. TANGERANG – Curah Hujan Tinggi di wilayah Kabupaten Tangerang membuat banjir di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Pakuhaji.
Warga yang menjadi korban banjir mengeluhkan lambatnya penanganan evakuasi dari pemerintah daerah setempat. Apalagi ketinggian air mencapai hingga 1 meter.
Nurdin (45) warga Desa Kiyara Payung Kampung Gaga mengeluhkan lambatnya proses evakuasi sampai penyaluran bantuan makanan.
Pekerja buruh tani ini mengaku harus bergotong royong melakukan evakuasi bersama warga dengan peralatan seadanya.
“Disini susah dapat makanan, rumah kami kelebuh (banjir). Jadi kita cuma pake peralatan seadananya buat evakuasi,” ujarnya saat ditemui BantenNews.co.id, Minggu (2/2/2020).
Senada dikatakan Nana (32) warga Desa Laksana Sungai Turi. Dia mengaku kesulitan mencari dataran yang lebih tinggi. Itu semua, kata dia, dsebabkan banyak pergudangan yang tidak memikirkan saluran air, akhirnya pemukiman warga terkena imbasnya.
“Banjir ini gara-gara pergudangan, sehingga pemukiman warga Sungai Turi jadi banjir. Kami susah cari dataran yang tinggi, sepanjang jalan kerendem sama air,” kata Nana.
Terkait hal ini belum ada tangga dari pihak pemerintah setempat.
(Tra/Ren/Red)
