TANGSEL – Seperti tak menghiraukan aturan pemerintah bahwa di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), salah satu tempat hiburan ini tetap buka.
Satpol PP Kota Tangsel pun akhirnya menutup paksa tempat hiburan bernama karaoke Matador tersebut.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry mengungkapkan, tampak luar tempat tersebut memang tutup, namun setelah dipergoki di dalam banyak orang yang sedang bersuka ria.
“Jadi semalem kita menegakkan aturan PSBB, ngecek-ngecek rumah makan, nah di samping rumah makan itu ada diskotek. Dari depan gak kelihatan kalau itu buka soalnya ada striger bangunan di depannya. Kita lihat kok ini AC-nya muter nyala ternyata di dalem ada aktivitas,” ujar Muksin di kantor Satpol PP Tangsel, Kecamatan Setu, Jumat (15/5/2020).
Dari hasil razia tersebut, kata Muksin, didapati 11 orang pemandu lagu dan 8 orang pelanggan. Sontak saja pihak Satpol PP mengamankan 19 orang itu dan dibawa untuk dimintai keterangan.
“11 orang pemandu ini orang perantauan yang udah lama tinggal di Tangerang, ada yang di Tangerag Kota ada Tangsel. Pas ditanya kenapa masih pada buka diskotek lagi PSBB, jawabannya cuma senyum-senyum aja. Rata-rata mereka udah punya anak tapi gaK ada suaminya, usianya 18 sampai 30,” terangnya.
Setelah diberi arahan, lanjut Muksin, lalu pulangkan ke keluarganya masing-masing, dan keluarganya pun datang menjemput.
“Diskoteknya untuk sementara kita tutup sampai selama Ramadan, ya kalau izinnya dicabut sama pihak yang berwenang ya ditutup selamannya,” tandasnya.
(Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
