TANGSEL – Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Tomy Patria Edwardy mempunyai visi bahwa satu minggu sekali Walikota Tangsel ke depan harus ngantor di kecamatan.
Hal itu, kata dia, agar seorang pemimpin bisa melihat langsung dan tahu kondisi masyarakat dan pemerintahannya di tingkat bawah.
“Walikota itu jangan cuma ngantor di pusat pemerintahan saja dan turun di kecamatan hanya sebatas seremonial pembukaan. Tapi ngantor itu maksudnya benar-benar melihat kondisi warga,” ungkap Tomy usai mengembalikan formulir penjaringan Cawalkot Tangsel di Kantor DPC Partai Demokrat, Selasa (17/12/2019).
“Contoh misalkan di Kecamatan Setu itu yang masih butuh banyak pembangunan. Jadi kalau walikotanya tidak mau melihat langsung, ya mana dia tahu masalahnya,” imbuhnya.
Menurut lurah Cipayug, Kecamatan Ciputat itu, hal itu dilakukan agar pos APBD tidak terpusat pada SKPD, melainkan di tingkat bawah pun, seperti di tingkat kecamatan dan kelurahan mendapatkan perhatian APBD tersebut. Oleh karenanya, kata dia, seorang walikota satu minggu atau 2 minggu sekali harus bekerja di kecamatan.
“Sekarang gini, yang tahu masalah di tingkat bawah kan kecamatan dan kelurahan, apa masalahnya, bagaimana solusinya, butuh membangun apa. Sedangkan anggaran APBD sendiri tidak sampai ke kita,” papar Tomy.
Namun, lanjut Tomy, masalah ngantor tersebut bukan berarti hal itu tidak ada saat ini, melainkan belum berjalan maksimal.
“Ya jadi yang belum maksimal ini kita maksimalkan begitu,” tandasnya.
(Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
