PANDEGLANG – Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) menegaskan letusan Gunung Anak Krakatau tidak berpengaruh pada arus kunjungan wisata. Bahkan Balawista mengajak pengunjung untuk menyaksikan langsung lava pijar yang keluar dari gunung yang berada di Perairan Laut Selat Sunda itu pada malam hari.
Ketua Balawista Provinsi Banten, Ade Ervin mengatakan, sebenarnya semburan lava pijar yang akhir-akhir ini terus keluar adalah proses pembesaran volume Gunung Anak Krakatau. Jadi masyarakat tidak perlu panik soal kabar letusan gunung Api aktif tersebut.
“Sebenarnya letusan Gunung Anak Krakatau itu sedang proses pembesaran gunung, jadi ketika lava pijar menyembur keluar dan menjadi dingin itu membuat gunung menjadi lebih besar, jadi sebenarnya tidak berbahaya pada pengunjung pantai. Kalau mau panik itu sebenarnya Lampung, sebab posisi Gunung Anak Krakatau lebih dekat ke Lampung,” ungkapnya, Senin (16/7/2018).
Selain memantau secara langsung, Balawista juga terus melakukan koordinasi dengan pos pemantau Gunung Anak Krakatau untuk mengetahui perkembangan informasinya.
“Koordinasi terus kami lakukan dengan tim pemantau karena ini menyakut keselamatan orang banyak, tapi sekali lagi kalau letusan ini tidak terlalu berbahaya pada pengunjung,” katanya.
Ade juga mengajak kepada para pengunjung yang ingin menyaksikan letusan secara langsung untuk menginap di hotel-hotel yang lokasinya dipinggir pantai, karena ketika malam hari pengunjung bisa melihat langsung semburan lava pijar.
“Makanya kalau mau lihat letusan Gunung Anak Krakatau pengunjung mesti bermalam, karena pada malam hari letusannya itu terlihat jelas,” ajaknya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniÂ
