
CILEGON – Dalam mewujudkan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), Karantina Pertanian Cilegon kembali memfasilitasi ekspor komoditas Pertanian berupa dedak gandum. Komoditas pertanian ini akan di ekspor ke negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan volume sebanyak 512 ton dan memiliki nilai ekonomis sebesar Rp7,2 miliar.
Dedak Gandum merupakan produk sampingan dari pengolahan biji gandum menjadi tepung. Meskipun merupakan by produk atau produk sampingan dari pengolahan biji gandum menjadi tepung gandum namun dedak gandum tidak boleh dipandang sebelah mata karena dedak gandum ini bisa di ekspor hingga ke Tiongkok. Dalam kegunaannya dedak gandum dunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak ataupun pelet ikan.
Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menjelaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja dalam menggenjot produk ekspor dari wilayah Banten khususnya dalam bidang pertanian sesuai dengan arahan Menteri pertanian dan Kepmentan Nomor 42 Tahun 2020 tentang Badan Karantina Pertanian sebagai Task Foce Gratieks.
“Kami akan terus bekerja dalam meningkatkan produktivitas ekpor komoditas dari wilayah Banten sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan dan menjaga agar produk ekspor berjalan sesuai Standar Operasional (SOP) yang telah ditetapkan,” tegas Arum dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Dalam pelaksanaanya tidak lupa pejabat karantina melaksanakan pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesehatan secara visual dan tindakan karantina lainnya untuk memenuhi ketentuan sanitary and phytosanitary measure (SPS).
(Red)