SERANG – Pemerintah pusat sudah merencanakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang mencapai dua kali lipat dari besar iuran sebelumnya. Rencana ini menjadi ramai dibicarakan khalayak.
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional pun turut merasa keberatan akibat kenaikan tersebut, terlebih bagi mereka yang merasa sudah olahraga secara teratur. Keringanan membayar iuran bagi yang punya gaya hidup sehat menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu.
Menurut pengurus komunitas lari 361 Runners, Anang gagasan untuk memberikan keringanan bayar iuran bagi yang rajin olahraga adalah hal yang baik. Sebab, setidaknya pemerintah akan mendorong masyarakat agar giat berolahraga.
“Intinya juga kan pemerintah mendorong supaya masyarakat aktif bergerak. Ketika aktif bergerak, harapannya kita akan menjadi lebih sehat,” tutur Anang seperti dikutip detik.com, Minggu (8/9/2019).
Sementara itu di kesempatan lain, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, Kartini Rustandi mengatakan keringanan bayar BPJS Kesehatan bagi pegiat olahraga dinilai cukup sulit dilakukan, meski merupakan gagasan yang bagus.
“Ide yang bagus. Kalau di perusahaan swasta menggunakan itu untuk insentif, biar pada mau (olahraga). Tapi kalau di masyarakat susah juga nih, siapa yang nyatet ini olahraga apa enggak,” ujarnya.
Saat ini, penyakit-penyakit tidak menular seperti stroke dan gagal ginjal memberikan kontribusi cukup besar bagi pembiayaan kesehatan. Kurang olahraga, banyak merokok, dan gaya hidup tidak sehat lainnya, menjadi salah satu faktor risiko penyakit-penyakit tersebut.
(Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
