Beranda Peristiwa Ayah yang Setubuhi 2 Anaknya di Tangerang Terancam Hukuman Kebiri

Ayah yang Setubuhi 2 Anaknya di Tangerang Terancam Hukuman Kebiri

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat minta keterangan kepada pelaku - (Rendy/BantenNews.co.id)

KAB. TANGERANG – Heru Suroso (35) diringkus jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Tangerang lantaran meyetubuhi kedua anaknya yang masih dibawah umur.

Pria warga asal Kampung Megu Karangharja, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang itu melakukan aksi bejatnya karena tidak kuat menahan hawa napsu lantaran sudah lama tidak memadu kasih dengan istri yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan jika tersangka telah melakukan perbuatan asusila itu dengan putrinya yang masih berumur 7 tahun dan 4 tahun. Ada tindakan intimidasi disana, yakni mengancam akan memukuli korban bila tidak menuruti kemauannya.

“Tersangka mengaku telah menyetubuhi kedua putrinya masing-masing satu kali. Namun keterangan tersangka masih kami ragukan, saat ini kami terus melakukan penyidikan,” ungkap Ade, saat jumpa pers di Mapolresta Tangerang, Kamis (5/11/2020)

Ade mengaku prihatin dengan peristiwa itu. Sebab menurutnya, seorang ayah harusnya menjaga kehormatan anak-anaknya. Oleh karena itu, dia mengajak kerjasama semua pihak untuk menjaga dengan baik putra-putrinya dari ancaman kejahatan kesusilaan.

“Saat ini kedua korban telah dititipkan kepada sang nenek atau orangtua dari istri dan telah mendapatkan layanan trauma healing,” terang Ade.

Atas perbuatannya, tersangka HS dijerat Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Tersangka, kata Ade, juga berkemungkinan mendapatkan pidana tambahan termasuk kebiri kimia.

“Kasus ini masih kami dalami dan kedua korban sudah mendapat pendampingan,” tandasnya

(Ren/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini