Beranda Kesehatan Awas! Makan Terlalu Cepat Bisa Memperpendek Umur?

Awas! Makan Terlalu Cepat Bisa Memperpendek Umur?

Ilustrasi - foto istimewa liputan6.com

Sadar maupun tak sadar, lama makan kita berbeda dengan orang lain. Menurut laman Lifehack, orang Inggris setidaknya memiliki waktu 45 menit untuk makan, atau sekitar 8 menit untuk sarapan, 13 menit 45 detik untuk makan siang, serta 19 menit 27 detik untuk makan malam.

Sedangkan, orang Amerika agak lebih lama, sekitar 1 jam 14 menit untuk makan setiap harinya.

Ada pendapat, makan terlalu cepat bisa memperpendek umur! Benarkah demikian? Bagaimana penjelasannya?

Orang yang makan terlalu cepat memiliki risiko obesitas atau gangguan metabolik, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan stroke, yang bisa mematikan.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh kita bila makan terlalu cepat?

Ketika kita makan terburu-buru, pencernaan kita sebenarnya tak bisa bekerja semakin cepat.

Bila dipaksakan, maka sinyal kenyang tak bisa cepat sampai di otak sehingga memicu makan berlebihan.

Saat tubuh kita mencerna makanan, dibutuhkan setidaknya 20 menit untuk memprosesnya.

Proses ini tak bisa dimulai apabila perut kita tak renggang.

Jadi, bila kita bisa mengatur waktu makan kita dan tak terburu-buru, kita akan mengurangi risiko makan berlebihan.

Baca Juga : Setelah Dupa, Dapur Asix Milik Ashanty Kini Dapat Bungkusan Kafan!

Makan perlahan juga bisa memberi waktu lebih lama untuk perut mencerna makanan.

Pernah mengalami saat sedang lapar, lalu makan terburu-buru, namun kemudian perut terasa sakit bahkan dada terasa panas?

Kondisi ini dipicu oleh kerja pencernaan yang terlalu dipaksakan.

Cobalah untuk makan setidaknya selama 20 menit untuk memberi waktu cukup untuk usus mencerna makanan serta menghindari gangguan lambung.

Tak hanya itu, makan lebih lama juga membuat kita bisa menikmati santapan yang tersaji di depan kita, bukan? (Red)

Sumber : Tabloid Nova Online

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini