Beranda Gaya Hidup Awas! Ini Bahayanya Sering Tidur di Depan Televisi

Awas! Ini Bahayanya Sering Tidur di Depan Televisi

Ilustrasi - foto istimewa nakita.id

Setiap orang memiliki cara berbeda untuk menutup hari misalnya dengan menonton televisi atau beristirahat. Namun, pernahkah melakukan keduanya secara bersamaan?

Rupanya, masih banyak orang yang menonton televisi saat akan tidur malam dan malah tertidur sehingga televisi tetap menyala semalaman.

Selain membuat tagihan listrik melonjak, kebiasaan ini juga berdampak negatif untuk kesehatan.

Layar TV yang terus menyala bisa memengaruhi otak dan menyebabkan kesalahan siklus tidur.

Mungkin banyak anggapan, bahwa menonton televisi akan membuat kita mudah mengantuk dan lebih cepat tidur. Padahal, kondisi demikian hanya sebuah ilusi.

Menurut Chris Brantner, pendiri SleepZoo, cahaya biru yang dipancarkan melalui layar perangkat elektronik seperti ponsel genggam dan televisi dapat menghambat produksi melatonin pada otak.

Melatonin adalah hormon yang diproduksi saat seseorang tidur dan berfungsi untuk menjaga kesehatan dan metabolisme tubuh tetap stabil.

Saat kita terpapar cahaya biru dari layar elektronik di malam hari, rasa lelah dan kantuk akan menekan tingkat melatonin yang memengaruhi kualitas tidur.

Selain itu, hormon ini juga berperan dalam memperlancar aliran darah ke otak.

Penelitian yang dilakukan oleh Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts menemukan bahwa membaca buku dari perangkat elektronik akan menyebabkan kesulitan kronis untuk tertidur.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences ini mengatakan, hal itu juga berdampak pada siapa pun yang menggunakan eReader, laptop, smartphone, atau TV sebelum tidur.

Namun tak hanya berpengaruh pada gangguan tidur, kebiasaan ini juga berkaitan dengan penyakit berbahaya.

Dr. Anne-Marie Chang, seorang ahli saraf asosiasi di BWH’s Divisi Tidur dan Gangguan Circadian mengemukakan hal ini.

Kebiasaan ini akan membawa seseorang pada masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes dan kardiovaskular.

Bahkan, juga memicu peningkatan risiko kanker seperti ovarium dan payudara pada wanita.

Di samping itu, siklus tidur juga akan terganggu dengan paparan cahaya dan suara yang berasal dari televisi.

Apalagi jika Moms terbiasa tidur dengan ruangan gelap dan TV adalah sumber cahaya satu-satunya di dalam ruangan, pupil mata akan melebar dan cahaya biru akan lebih banyak masuk melalui mata.

Hal itu akan menstimulasi otak dan membuat Moms akan terjaga lebih lama dari rencana awal.

Kalaupun tetap bisa tidur dengan televisi tetap menyala, besar kemungkinannya Moms akan mengalami mikro-arousals yaitu gangguan tidur dari cahaya yang terus berkedip dan suara yang kita dengarkan tanpa kita sadari, selain itu suara televisi akan membuat otak bekerja lebih berat.

Untuk itu, bersentuhan dengan peranti elektronik memang sebaiknya dihindari menjelang waktu tidur.

Jika memang harus, Moms dapat mengatur fitur ponsel agar tak terlalu mengeluarkan cahaya yang terang dan terpapar pada kulit.

Selain menonton televisi dan bermain ponsel, kebiasaan buruk lain seperti duduk di depan komputer dan membaca buku di bawah sorot lampu sebaiknya juga dihindari sebelum tidur.

Dengan demikian, sebaiknya Moms memisahkan waktu antara menonton televisi dan waktu beristirahat agar tetap mendapat istirahat yang berkualitas. (Red)

Sumber : nakita.id

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini