Beranda Gaya Hidup Awas! Generasi Millennials Makin Berisiko Terkena Stroke, Ini Sebabnya!

Awas! Generasi Millennials Makin Berisiko Terkena Stroke, Ini Sebabnya!

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

Umumnya, stroke akan menyerang orang-orang berusia di atas 45 tahun dan mengalami perubahan yang drastis pada hidupnya, mulai dari badan yang tiba-tiba jadi sangat kurus hingga lumpuh.

Namun sudahkah kamu tahu bahwa tingkat pertumbuhan tertinggi penderita stroke justru berada dalam generasi muda?

Millennials menjadi kelompok usia yang mengalami peningkatan cukup mengkhawatirkan. Berikut ini penjelasan selengkapnya seperti dikutip dari IDN Times!

1. Peningkatan gak main-main, yaitu hingga mencapai 50 Persen

Sebuah studi yang dilakukan untuk menemukan hasil ini sama sekali bukan perjalanan yang pendek. Pada 2017 yang lalu, sebuah jurnal penelitian oleh George dan co-authornya diterbitkan di JAMA Neurology. Tulisan ini menguraikan penelitiannya mengenai stroke pada kelompok usia dewasa yang lebih muda.

Penelitian yang dilakukan berlangsung mulai tahun 2003 hingga tahun 2012. Dalam jangka waktu tersebut, diperoleh data bahwa terjadi peningkatan sebanyak 50 persen atas pasien rawat inap baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia 18 hingga 34 tahun yang mengalami stroke iskemik.

2. Stroke iskemik adalah kondisi saat pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan suplai darah ke otak terhalang oleh bekuan darah

Bekuan darah ini biasanya diakibatkan oleh aterosklerosis, yakni penumpukan timbunan lemak di lapisan pembuluh darah. Sebesar 87 persen kasus stroke disebabkan oleh strokeiskemik.

Lebih lanjut, penelitian ini menguraikan detail rasio penderita stroke iskemik pada wanita dan pria. Antara tahun 2003 dan 2012, laki-laki penderita gangguan ini mengalami peningkatan dari 11,2 hingga 18,0 per 10.000 kasus rawat inap. Sementara itu, penderita perempuan mengalami peningkatan dari 3,8 hingga 5,8 per 10.000 kasus rawat inap.

3. Gaya hidup jadi faktor utama

Kamu tentu tahu seberapa besar gaya hidup memberikan pengaruh pada kesehatan. Tidak sebatas pengaruh pada fisik, gaya hidup juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap psikologi dan mental seseorang.

Pada dasarnya, stroke memang bisa menyerang siapa saja. Namun, pengaruh gaya hidup yang cukup signifikan pada millennialsdibandingkan baby boomers dan gen X menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan risiko stroke ini.

Bayangkan saja,pada usia yang sama denganmu sekarang, eyang dan orang tuamu lebih banyak melakukan aktivitas fisik. Kendaraan masih tidak terlalu banyak dan mereka harus berjalan cukup jauh. Mau makan di restoran fast food atau menongkrong cantik dengan makanan manis dan berlemak yang memanjakan lidah juga masih tidak sebanyak sekarang.

4. Tiga hal utama penyebab tingginya risiko stroke pada millennials adalah obesitas, diabetes dan aktivitas fisik yang jarang

Asupan yang tidak terkontrol ini akan menyebabkan penimbunan lemak jahat dan semakin berpotensi menyumbat peredaran darah karena tidak dibarengi aktivitas fisik yang sepadan. tekanan darah pun menjadi tinggi dan you know what happens after. Masuk akal, bukan?

Di samping itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa faktor merokok dan penggunaan narkotika meningkatkan risiko terkena stroke. Dua faktor ini berkontribusi dalam menyumbang zat-zat toksin yang mengganggu metabolisme.

Ngeri, kan? Maka dari itu, yuk mulai ubah kebiasaan yang kurang bagus untuk kesehatan. Mengalami stroke pada usia produktif juga sangat disayangkan karena pada masa-masa ini seharusnya kamu mencapai puncak keemasan terutama dalam berprestasi dan berkarir. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini