Beranda Advertorial Awal April Ini, Dindikbud Banten Buka Peluang PTM Bisa 100 Persen

Awal April Ini, Dindikbud Banten Buka Peluang PTM Bisa 100 Persen

Kepala Dindikbud Provinsi Banten Tabrani. (Iyus/BantenNews.co.id)

SERANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani mengaku hingga saat ini belum ada kasus ekstrem penyebaran Covid-19 varian Omicron di kalangan pelajar SMA, SMK dan SKh di Banten. Oleh karena itu, pihaknya juga membuka peluang proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat dilakukan 100 persen. Diketahui, hingga saat ini kuota PTM SMA, SMK dan SKh se Banten masih 50 persen.

“Awal April ini saya lapor ke Pak Gubernur. Karena sampai hari ini ngga ada laporan kasus yang ekstrim penyebaran varian Omicron di kalangan pelajar. Oleh karena itu saya akan bermohon kepada Satgas Covid ke Pak Gubernur agar anak-anak diberikan belajar 100 persen,” ujar Tabrani, Kamis (31/3/2022).

Saat ditanya apakah PTM 100 persen yang akan diusulkan masih berkaitan dengan pernyataan Gubernur Banten, Wahidin Halim yang menyatakan bahwa Covid-19 sudah menjadi endemi, Tabrani mengaku, hal itu merupakan kewenangan Gubernur selaku Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Banten.

“Faktanya begitu. Karena beliau kan selaku ketua satgas laporannya jadi langsung dari Dinas Kesehatan (Dinkes),” katanya.

Tabrani menjelaskan, dalam penangan siswa yang terpapar Covid-19 varian Omicron sangat berbeda dengan siswa yang terpapar varian Delta.

“Waktu delta kita 25 persen ada yang kasus di sekolah langsung diisolasi ngga boleh belajar. Dan omicron ini kata orang kesehatan jangan diliburkan (sekolahnya) cukup orangnya saja yang diisolasi. Dan sampai saat ini kuota PTM masih 50 persen. Makanya saya awal April ini akan bermohon ke gubernur buat 100 persen,” jelasnya.

Mengenai adanya pelajar SMA, SMK dan SKh yang masih mengabaikan protokol kesehatan (prokes), Tabrani menilai, pengawasan prokes para pelajar ridak bisa hanya dilakuka  oleh sekolah saja. Akan tetapi dilakukan secara bersama.

“Bersama-sama kita awasin. Himbauan cukup (jelas), bahwa (PTN) 50 persen dengan prokes cukup ketat. Tapi kadang-kadang di luaran (para pelajar) susah juga diawasi. Di sekolah juga ada satgas. Ya kalau 10 kilo dari sekolah susah juga. Makanya harus dibangun kesadaran,” ujarnya. (ADV)*

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini