
SERANG – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mulai berdampak pada berbagai sektor, termasuk industri perhotelan.
Namun, Aston Banten tak tinggal diam dan segera mengambil langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Regional General Manager ASTON Banten, Doddy Fathurahman mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dampak efisiensi anggaran dengan melakukan diversifikasi pasar.
Jika sebelumnya hotel-hotel di bawah naungan Aston Banten banyak bergantung pada pasar pemerintahan, kini fokus mulai dialihkan ke segmen korporasi dan acara non-pemerintah.
“Kita semua harus kompak mendukung kebijakan efisiensi ini. Oleh karena itu, strategi kami adalah mengalihkan fokus dari market government ke corporate. Ini tantangan bagi kami, tetapi juga peluang untuk lebih berkembang,” ujar Doddy, Jumat (28/2/2025).
Menurutnya, meski ada potensi penurunan pendapatan karena hilangnya segmen pasar tertentu, perubahan strategi ini akan membuat Aston Serang Hotel & Convention Center, Aston Anyer Beach Hotel, dan Aston Cilegon Boutique Hotel lebih adaptif dan tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja.
Selain mengubah strategi pemasaran, Aston Banten juga mengambil inisiatif dengan mengajukan proposal kepada pemerintah pusat untuk terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah, sekaligus menjadi peluang bagi sektor perhotelan untuk tetap produktif di tengah kebijakan efisiensi.
“Kami sudah mengajukan proposal agar bisa ikut serta dalam program MBG dengan menyediakan makanan sehat untuk sekolah-sekolah. Minimal satu hotel bisa mengurus satu sekolah. Ini bukan hanya bentuk dukungan kami terhadap pemerintah, tetapi juga cara kami tetap berkontribusi dalam situasi seperti ini,” jelas Doddy.
CEO Archipelago International, John Flood, bahkan telah membawa proposal ini ke Kantor Staf Presiden (KSP), dan uji coba pertama akan dilakukan di sebuah SD di Anyer.
“Kami optimistis program ini bisa membantu pemerintah sekaligus menjaga industri perhotelan tetap bergerak. Ini adalah cara kami beradaptasi dengan situasi yang ada,” ujarnya.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd