Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengumumkan bahwa Arab Saudi dan Qatar akan menjadi tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini diumumkan pada 13 Juni 2025 dan langsung menuai berbagai reaksi dari negara peserta.
Penunjukan Tuan Rumah dan Kontroversi
AFC memilih Qatar dan Arab Saudi berdasarkan peringkat FIFA per April 2025, di mana kedua negara memiliki posisi tertinggi di antara enam peserta putaran keempat. Namun, keputusan ini memicu protes dari Irak dan Uni Emirat Arab (UEA), yang merasa bahwa penentuan tuan rumah seharusnya didasarkan pada peringkat akhir putaran ketiga, bukan ranking FIFA.
Selain Irak dan UEA, Indonesia dan Oman juga sempat mengajukan diri sebagai tuan rumah. Bahkan, China menawarkan diri sebagai lokasi netral untuk pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025.
Format Kompetisi dan Jadwal
Enam tim yang lolos ke putaran keempat akan dibagi menjadi dua grup, masing-masing berisi tiga tim. Juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sementara runner-up akan bertanding dalam playoff untuk memperebutkan tiket ke babak playoff interkontinental.
AFC telah menetapkan 17 Juli 2025 sebagai tanggal pengundian grup. Berdasarkan peringkat FIFA terkini, pembagian pot kemungkinan sebagai berikut:
Pot 1: Qatar, Arab Saudi
Pot 2: Uni Emirat Arab, Irak
Pot 3: Oman, Indonesia.
Infrastruktur dan Persiapan
Qatar dan Arab Saudi dinilai memiliki infrastruktur terbaik untuk menggelar turnamen ini. Qatar sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, sementara Arab Saudi tengah bersiap menyelenggarakan Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2034.
Arab Saudi berencana menggunakan Stadion King Abdullah di Jeddah, sedangkan Qatar kemungkinan akan memakai Stadion Jassim bin Hamad di Doha atau Stadion Internasional Khalifa di Al Rayyan.
Tantangan bagi AFC
Dengan waktu persiapan yang singkat dan protes dari beberapa federasi peserta, AFC menghadapi tantangan besar untuk memastikan kompetisi berjalan adil dan profesional. Keputusan ini juga menjadi ujian bagi transparansi dan kredibilitas AFC dalam mengelola turnamen internasional.
Bagaimana menurut Anda? Apakah keputusan ini akan menguntungkan Qatar dan Arab Saudi dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026?
Tim Redaksi