PANDEGLANG – Kepala Divisi Penanggulangan Bencana (PB) PMI, Arifin Muhammad Hadi menyampaikan, guna mengantisipasi risiko terjadinya bencana PMI merekrut sekitar 30 orang warga di masing-masing desa di 3 kabupaten/kota yakni Pandeglang, Serang dan Cilegon.
“Di sana ada namanya Sipat (siaga bencana berbasis masyarakat), memang warga di situ yang kami rekrut kurang lebih 30 orang setiap desa, mereka ini sebagai motor penggerak PMI,” tutur Arifin, Selasa (30/7/2019).
Arifin membeberkan, di Pandeglang ada sekitar 180 orang dari 6 desa yang ikut menjadi relawan PMI, sedangkan di Kabupaten Serang ada 120 orang dari 4 desa dan Cilegon ada 210 orang dari 7 desa.
“Kami mendorong masyarakat lebih siap siaga dalam menghadapi bencana tsunami, karena tsunami ternyata tidak harus dimulai dengan gempa seperti kemarin,” bebernya.
Selain merekrut warga menjadi relawan, Arifin mengaku akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar penanggulangan bencana bisa dimasukkan dalam kurikulum di sekolah.
“Nanti di setiap sekolah kami mendorong agar siswa lebih perduli apabila ada gempa dia tahu apa yang harus dilakukan. Nanti kami minta izin untuk diintegrasikan dengan kurikulum atau ekstra kurikuler, nanti kami juga akan siapkan jalur evakuasi, rambu sehingga ketika terjadi bencana masyarakat harus langsung mencari tempat ketinggian dengan waktu maksimal 20 menit,” jelasnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
