Beranda Pemerintahan Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana, Dandim Cilegon Dorong Kontinjensi

Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana, Dandim Cilegon Dorong Kontinjensi

Komandan Kodim (Dandim) 0623 Cilegon Letkol Arm Rico Ricardo Sirait

CILEGON – Komandan Kodim (Dandim) 0623 Cilegon Letkol Arm Rico Ricardo Sirait menyatakan saat ini pihaknya tengah menyusun rencana kontinjensi kebencanaan di wilayah Kota Industri. Menurut Dandim saat ini rencana tersebut tengah disusun bersama BPBD Kota Cilegon.

Kontinjensi dinilai penting. Sebab,
Hal ini juga telah menjadi atensi pemerintah pusat, dimana kalangan industri dan masyarakat disarankan untuk segera membuat rencana kontigensi.

“Rencana kontinjensi merupakan keharusan yang dimiliki kabupaten dan kota dalam mengetahui pontensi bencana di wilayah masing-masing, agar dapat diantisipasi oleh seluruh sumber daya yang ada di wilayah dalam manajemen penanggulangan bencana,” ujar Dandim saat berbincang dengan wartawan, Selasa (15/1/2019)

Dikatakan bahwa, dalam kontinjensi itu nantinya akan diuraikan tentang seperti apa potensi tsunami dan gempa bumi, juga peran masing-masing stakeholder dalam melaksanakan manajemen bencana.

“Menurut para ahli ada istilah 30, 30, 30. Misalnya bila terjadi gempa bumi selama 30 detik, maka warga memiliki waktu 30 menit untuk melakukan evakuasi dan kemudian menuju ke ketinggian 30 meter di atas permukaan laut untuk menghindari tsunami,” paparnya.

Dia menjelaskan bahwa menurut para ahli geologi, Selat Sunda masuk ke dalam ring of fire. Sehingga masyarakat Kota Cilegon diminta untuk siap menghadapi potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Potensi dua bencana ini dimungkinkan terjadi lantaran posisi Kota Cilegon dekat dengan jalur Cincin Api Pasifik atau ring of fire.

Ring of fire sendiri adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena berada pada sabuk vulkanik dan tektonik. Daerah tersebut berbentuk tapal kuda, mengelilingi Samudera Pasifik mencakup wilayah sepanjang 40.000 kilometer.

Sabuk vulkanik dan tektonik ini terbentuk dari tepi barat Sumatera hingga Laut Banda, melintasi Selat Sunda.

“Di Selat Sunda, potensi gempa tektonik atau Megathrust itu ada. Selain itu, Selat Sunda juga memiliki Gunung Anak Krakatau yang terus mengalami erupsi,” terangnya.

Dia menuturkan pada dasarnya Kota Cilegon termasuk wilayah yang aman (kategori kuning dan hijau) dari dampak ring of fire. Namun begitu, semua elemen masyarakat tetap harus membiasakan diri dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

“Mau tidak mau, baik warga Cilegon maupun kalangan industri, harus dapat _hidup harmonis_ dengan bencana. Oleh karenanya rencana kontinjensi diperlukan sebagai bentuk kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang ada disekitarnya,” imbuhnya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini