Beranda Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah di Banten Masih di Bawah Rata-Rata Nasional

Angka Partisipasi Sekolah di Banten Masih di Bawah Rata-Rata Nasional

Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang pada Kamis, (17/211/2022).

SERANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten mengakui Angka Partisipasi Sekolah (APS) masih di bawah angka rata-rata nasional. Di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, APS di Provinsi Banten sebesar 68,94 persen, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nasional sekitar 73,09 persen.

Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani mengatakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 jadi momentum bagi Dindikbud untuk mengejar ketertinggalan APS di Banten.

“Ada ketertinggalan yang harus kita kejar yaitu angka partisipasi sekolah di Banten yang beberapa hal masih di bawah rata-rata nasional, dan mudah-mudahan di 2023 ini bisa kita kejar. Marginnya di Banten itu 69,73 dan nasional itu 73,09 berapa yang ngga hafal. Artinya masih ada selisih margin sekitar 3 persen yang harus kita susul,” kata Tabrani kepada awak media, Selasa (2/5/2023).

Dijelaskan Tabrani, terdapat sejumlah faktor yang membuat angka partisipasi sekolah di Banten rendah, salah satunya masyarakat lebih memilih pendidikan non formal di pondok pesantren ketimbang pendidikan formal. Selain itu, daya jangkau sekolah yang mungkin jauh masyarakat untuk mengakses pendidikan.

“Kita mengajak semua, terutama pendidikan non formal atau pondok pesantren agar anak-anak usia SMA dan SMK mau mengikuti pendidikan formal SMA dan SMK,” jelasnya.

Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan berbagai kebijakan agar partisipasi sekolah di Banten meningkat.

“Untuk kewenangan Provinsi untuk SMA/SMK terus kita galakkan dengan kita membuat unit sekolah baru dan ruang kelas baru terus kita tingkatkan,” kata Muktabar.

Menurut Muktabar, proses pembelajaran ke depan harus dapat dilakukan secara hybrid guna meningkatkan cakupan jumlah siswa.

“Mudah-mudahan nanti kita bisa mengkomplementer proses pembelajaran dengan hiybrid, sehingga nanti bisa meningkatkan cakupan jumlah siswa yang terakses ke pendidikan di SMA SMK, dan SKH,” katanya.

Terlebih, lanjut Muktabar, ada ribuan pesantren serta sekolah yang berstruktur agama dari Kementerian Agama secara fasilitas pendidikan dapat meningkatkan SDM.

“Secara keseluruhan bahwa kita terus hadir dalam rangka meningkatkan SDM termasuk juga peran serta masyarakat,” tuturnya.

“Sekolah-sekolah swasta juga terus meningkat sesuai dengan pilihan publik bahkan banyak publik yang dengan harapan tertentu mereka memilih sekolah di swasta,” sambungnya.

(Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini