Beranda Peristiwa Angka Masyarakat Miskin Tinggi, Mahasiswa Sebut Cilegon Belum Merdeka

Angka Masyarakat Miskin Tinggi, Mahasiswa Sebut Cilegon Belum Merdeka

Mahasiswa saat dipaksa keluar oleh petugas Satpol-PP. (Foto: Istimewa)

CILEGON – Rapat Paripurna Istimewa DPRD Cilegon dalam rangka mendengarkan pidato Presiden Prabowo Subianto menyambut HUT RI ke-80 diwarnai aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon.

Pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa HMI mencoba masuk ke ruang rapat untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi Kota Cilegon di momentum peringatan kemerdekaan. Namun, upaya tersebut segera dicegah oleh Satpol-PP yang berjaga.

Seorang mahasiswa yang berteriak menyuarakan kritik akhirnya dipaksa keluar dari gedung DPRD Cilegon.

Di luar gedung, Tubagsus Rizki Andika, Formateur Ketua Umum HMI Cabang Cilegon, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan refleksi dan kritik terhadap kondisi Kota Cilegon saat ini.

“Di momentum HUT RI ini menurut kami Cilegon belum berdaulat, belum merdeka 100 persen. Apa bedanya investasi asing yang masuk jika 24 persen masyarakatnya masih miskin?” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

 

Ia menilai derasnya investasi asing yang masuk tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran disebut sebagai bentuk “penjajahan gaya baru”.

“Investasi asing ini tidak ada bedanya dengan imperialisme, ketika masuknya investasi justru tidak mendongkrak perekonomian,” tambahnya.

 

HMI Cilegon menilai Pemkot Cilegon belum memprioritaskan hak rakyat secara maksimal dan masih berada di “ambang jurang kemiskinan”.

Wali Kota Cilegon, Robinsar, menilai aksi tersebut sebagai bagian dari demokrasi dan menyatakan terbuka terhadap kritik dari masyarakat.

“Kami membuka ruang lewat program Merdeka Berbicara. Kalau kritik itu bagus dan membangun, kami akan terima. Materinya tadi juga menjadi evaluasi untuk kami,” kata Robinsar.

Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo