Beranda Pariwisata Sejarah Menara Penampung Air di Lebak

Sejarah Menara Penampung Air di Lebak

Water toren di Rangkasbitung, Lebak. (sandi/bantennews)

LEBAK – Water Toren atau menara penampungan air yang berada di Kabupaten Lebak dahulu digunakan untuk menyalurkan air bersih. Namun, saat ini water toren tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Di Kabupaten Lebak ada dua water toren yang dibangun pada tahun 1931. Pertama berada di Pasir Tariti, Kecamatan Rangkasbitung, dan yang kedua ada di Kecamatan Warunggunung. Sedangkan water toren yang berada di Kabupaten Pandeglang dibangun sekitar tahun 1848, bangunannya sendiri di Kabupaten Pandeglang berada tepat di area Pemda Pandeglang.

Kepala Museum Multatuli Lebak Ubaidillah Muchtar mengatakan, untuk water toren yang berada Rangkasbitung dibangun sekitar tahun 1931. Keberadaan water toren tersebut jaman dulunya untuk menyalurkan air bersih bagi warga Rangkasbitung, sedangkan untuk water toren yang berada di Kecamatan Warunggunung untuk pengontrol air yang disalurkan dari water toren yang berada di Kabupaten Pandeglang.

“Ketika Multatuli ada disini tahun 1856, Rangkasbitung sudah menjadi Ibukota Kabupaten Lebak. Oleh karena itu, Rangkasbitung membutuhkan pasokan air untuk masyarakat yang ada di kota Rangkasbitung,” kata Ubaidillah saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, water toren ini adalah bak penyalur air bersih, yang dibangun untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat di Rangkasbitung.

Water toren ini adalah untuk kebutuhan air minum masyarakat atau warga di Rangkasbitung. Sumber air dari Pandeglang, kemudian disalurkan ke wilaya Warunggunung dan dialirkan lagi ke Rangkasbitung,” ucapnya.

Ia mengungkap, pada bak penampung tidak ditemukan mesin penyalur air, tetapi hanya ada lorong kosong. Untuk pipa penyalur air juga, sudah ditemukan lagi keberadaannya.

“Keberadaan pipa itu masih ada di beberapa wilayah di sekitar Pemda Lebak hanya saja letaknya sudah tidak terlihat karena tertimbun,” imbuhnya.

Ubaidillah menambahkan,  water toren akan direvitalisasi pada tahun 2022 ini, dan nantinya akan menjadi destinasi wisata.

“Kalau untuk water toren yang berada di Kecamatan Warunggunung itu bangunannya kecil jadi tidak akan direvitalisasi,” katanya. (San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini