SERANG – Gunernur Banten Wahidin Halim meminta area Museum Negeri Banten tidak digunakan untuk ajang komersial. Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
“Tadi pemprov dikajian yang ada Pak Gubernur tidak ingin wilayah di musium itu menjadi wilayah jual beli atau perdagangan,” kata Andika ditemui di Plaza Aspirasi DPRD Provinsi Banten, setelah menghadiri acara Karang Taruna, Selasa (5/6/2018).
Selain itu, Andika juga mengatakan bahwa sudah ada koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) agar segera memindahkan tempatnya.
“Tadi sudah dikoordinasikan kepada Dindik dan Satpol PP maka tidak bisa di tempatkan di wilayah museum, mungkin kalau di Alun-alun boleh,” ungkapnya.
Disinggung terkait surat perizinan yang dikeluarkan oleh UPT Museum Negeri Banten, Andika mengatakan UPT Museum seharusnya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dengan surat tembusan kepada Gubernur.
“Tadi koordinasi dari UPT Museum itu tidak secara komprehensif kepada bapak gubernur, itu kan aset provinsi. Seharusnya bukan hanya saja UPT Museum, tapi kepada Pemerintah Provinsi Banten ditembusan kepada pak gubernur apabila daerah tersebut menjadi bazar komersil,” katanya.
Andika menegaskan agar kegiatan tersebut segera dipindahkan karena kawasan Museum harus steril dari kawasan komersial.
“Bukan dibubarkan, tadi sudah setuju kalau pak gubernur minta untuk dipindahkan, tapi bukan dibubarkan. Agar kawasan museum itu steril dari kawasan komersil,” ujarnya. (You/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
