TANGERANG – Sebanyak 73 anak STM dari Kota Tangerang yang akan berangkat ke DPR RI dalam rangka mengikuti aksi telah diamankan Polres Metro Tangerang, pada Rabu (25/9/2019) kemarin.
Puluhan pelajar tersebut terjaring di beberapa wilayah di Kota Tangerang seperti Neglasari, Cipondoh, Batuceper, Jatiuwung, Sepatan, dan wilayah Benteng.
Untuk mencegah hal itu terulang kembali, Kapolsek Benteng Kompol Puji Hardi memberi pengarahan kepada siswa-siswa yang ada di SMK Otomotif Al-Husna, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis (26/9/2019).
Menurut Hardi, tugas utama seorang siswa adalah belajar, bukan untuk ikut-ikutan demo. Lagian, kata Hardi, para siswa ini tidak tahu apa yang mereka demo.
“Tugas seorang pelajar adalah belajar, belum waktunya turun ke jalan. Kalian kan tidak mengetahui apa yang didemo. Di Jakarta sudah banyak yang tertangkap nah kita ini antisipasi buat di Tangerang,” kata Hardi.
Selain itu, Hardi juga mengimbau kepada guru untuk memberikan pencerahan kepada anak-anak muridnya agar tidak mengikuti demo.
“Harus kerja sama, jangan hanya dari kepolisian saja tapi pihak guru harus juga kasih tau ke anak-anak muridnya kalau demo bisa merugikan mereka sendiri dan banyak mudaratnya,” jelasnya.
Hal yang sama dikatakan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Menurutnya, kepala sekolah harus bertanggungjawab mengawasi para anak didiknya agar tidak berangkat mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI.
“Pasca kejadian kemarin, saya sudah minta agar kepala sekolah bertanggungjawab dalam arti mengawasi anak didik mereka dan memberikan pengarahan agar, tidak lagi pelajar ikut aksi ke Jakarta,” ungkap Arief di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (26/9/2019). (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
