PANDEGLANG – Susiyani bocah kelas 4B SDN Teluk 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengharapkan adanya bantuan peralatan sekolah bagi dirinya dan anak-anak korban tsunami. Harapan itu lantaran semua perabotan, pakaian milik keluarganya, termasuk peralatan sekolah miliknya, lenyap tersapu ombak saat kejadian tsunami.
Akibatnya saat mengikuti aktivitas sekolah ia terpaksa menggunakan pakaian seadanya yang ia dapat dari bantuan di posko pengungsi tsunami.
Susiyani menuturkan, saat kejadian dirinya dipegang erat oleh ibunya seraya sang ibu menggendong adiknya yang baru berusia 3 bulan.
“Saya pakai baju mulung dari orang lain, kemarin pas kejadian tsunami saya ngambang di kasur sama mama sama adik, bapak ke laut. Sekarang saya hanya bisa bersekolah dengan pakaian bebas,” katanya, Selasa (8/1/2019).
Ia juga menceritakan bagaimana perjuangan ia dan keluarga saat diterjang bencana tsunami. Dirinya berserta ibu dan adiknya harus bertahan selama beberapa saat sebelum akhirnya selamat. Kini harapan Susiyani hanya ingin mempunyai seragam sekolah untuk ia bersekolah.
“Ngambang ya sekitar satu jam, tapi pas airnya datang itu cepet naik dan cepet surut juga, harapanya saya dapat baju seragam, punya tempat tinggal lagi, cita-cita Susi ingin jadi polwan dan ingin membahagiakan orang tua,” harapnya.
Sementara itu, Uun Kurniasih sang ibu menuturkan hal yang sama. ia menginginkan bantuan peralatan sekolah dan kebutuhan dasar bayi karena hingga saat ini dirinya belum mendapatkan susu formula, pampers dari bantuan pemerintah, melainkan dari para dermawan semata. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
