SERANG – Aktivitas Gunung Anak Krakatau terus terjadi. Saat ini masih berstatus waspada atau berada di level II dan terus mengalami erupsi. Pihak Basarnas pun bersiaga penuh guna mengantisipasi letusan Anak Krakatau.
Sebelum ada situasi letusan, Basarnas sudah siaga melakukan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi letusan yang memakan korban. Terlebih, di Cilegon sendiri banyak berdiri industri kimia.
“Kalau siap siaga ini kita 24 jam, di mana pun berada dan kapan pun, urusan Krakatau urusan BMKG, kalau sudah ada korban jiwa kita pasti hadir, sebelum ada situasi itu kita sudah standby,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi kepada wartawan di kantor Basarnas Banten, Selasa (21/8/2018).
Kesiapsiagaan itu, menurut Syaugi, bisa diterapkan seperti penanganan saat Gunung Agung di Bali meletus. Para personel Basarnas Denpasar saat itu sudah bersiaga di daerah aman sebelum Gunung Agung meletus.
“Saya kasih contoh ketika (letusan) Gunung Agung di Bali, sebelum kejadian kita sudah siapkan personel yang ada di Denpasar itu kita standby di daerah amannya,” ujarnya dilansir detik.com.
Ia mengatakan, dalam menghadapi situasi kebencanaan seperti gunung meletus, perlu sinergi antarpihak agar bencana tak memakan korban jiwa. Jika jatuh korban jiwa, dengan komunikasi yang baik, akan bisa teratasi dengan maksimal.
“Artinya, kita perlu sinergi dengan institusi lain, karena kita harus saling komunikasi saling kompak sehingga masyarakat tahu bahwa pemerintah serius, hadir di situ,” kata dia. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
