SERANG – Sejumlah mahasiswa UPI Serang menggelar aksi solidaritas atas peristiwa kemanusiaan di Wamena serta kematian sejumlah aktivis mahasiswa yang gugur dalam perjuangan membela demokrasi. Aksi akan dilakukan di Kampus UPI Serang, Senin (30/9/209).
Sebagai simbol duka mahasiswa memasangkan pita hitam kepada mahasiswa lain. Pita hitam ini adalah lambang berdukannya Indonesia atas peristiwa kemanusiaan di Wamena serta gugurnya mahasiswa lain yg berjuang demi demokrasi.
Melalui kegiatan ini BEM UPI Serang menginginkan ke depan tidak ada lagi pertumpahan darah di Indonesia.
“Ini adalah aksi solidaritas kita terhadap Wamena dan teman-teman
mahasiswa yang gugur memperjuangkan demokrasi,” kata Rifyan Ketua BEM UPI Serang.
Rifyan mengatakan bahwa aksi dilakukan oleh sekitar 30 mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPI Kampus Serang. Mereka tidak hanya menyematkan pita hitam kepada sesama mahasiswa melainkan juga kepada dosen, pegawai, bahkan security kampus.
Rifyan mengatakan bahwa dengan adanya aksi ini ia ingin menyampaikan
pesan bahwa pita hitam sebagai lambang Indonesia yang berduka atas
peristiwa kemanusiaan di Wamena serta kematian sejumlah mahasiwa
seperti Randi, Yusuf, dan Bagus yang gugur dalam perjuangan membela
kebenaran.
Rifyan juga meminta aparat TNI dan Polri agar tidak melakukan tindakan
kekerasan saat menangani demonstrasi yang dilakukan mahasiswa.
Kata dia, ketika gerakan mahasiwa membuat jengkel hendaknya polisi bisa menahan diri karena apa yang disampaikan mahasiswa sesungguhnya adalah aspirasi
yang dikeluhkan rakyat.
“Ketika demonstrasi mahasiswa aparat hendaknya tidak melakukan
tindakan represif,” ucapnya. (Dhe/Red)
