Beranda Bisnis Akhir Tahun, Bank Banten Akan Gelar Right Issue

Akhir Tahun, Bank Banten Akan Gelar Right Issue

Direktur Bank Banten, Kemal Idris (kedua kanan) memberikan pemaparan saat public ekspos di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Selasa (29/9/2020).(Mir/BantenNews.co.id)

SERANG – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah pada Desember 2020 berencana menggelar rencana aksi korporasi yaitu melakukan right issue. Yakni menerbitkan saham Seri C melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Direktur Bank Banten, Kemal Idris menjelaskan, untuk mendukung pelaksanaan aksi korporasi tersebut, perseroan berencana melakukan penggabungan nilai saham perseroan (reverse stock) sebagai rangkaian dari aksi korporasi Bank Banten sebelum melaksanakan PUT VI.

“Nantinya, nominal saham Perseroan dengan rasio setiap 10 saham lama menjadi satu saham dengan nilai nominal baru. Penggabungan nilai saham ini diperlukan untuk mendukung kegiatan PUT VI dengan hasil valuasi saham tersebut,” kata Kemal usai public ekspos di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Selasa (29/9/2020).

Reverse stock tersebut, lanjut Kemal, dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat struktur keuangan. Right issue tidak akan terealisasi tanpa adanya reverse stock, dikarenakan Peraturan Bursan Nomor I-A danII-A terkait Batas Minimum Harga Transaksi Perdagangan Saham di Bursa.

Sedangkan untuk dampak reverse stock sendiri, Kemal menjelaskan, harga saham mengalami peningkatan dari Rp 50 menjadi Rp500. Dimana kepemilikan saham yang dimiliki juga berubah proposional yang dimiliki.

“Dampak pasca dari reverse stock nantinya akan bervariasi dimana secara empiris akan mengalami penurunan wajar mengikuti mekanisme pasar, dimana nilai valuasi ini sangat bergantung pada faktor-faktor internal dan eksternal,” jelasnya.

“Terkait dengan dampak Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp50 menjadi Rp500 dimana jumlah saham yang dimiliki juga berubah secara proporsional dari 1.000 lembar menjadi 100 lembar tetapi tidak mengubah nilai absolut-nya,” sambungnya.

Menurut Kemal, nilai valuasi tersebut sangat bergantung pada keberhasilan eksekusi dari aksi korporasi pasca reverse stock yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja perseroan.

Pihaknya juga berharap, seluruhrangkaian right issue akan dapat memenuhi persyaratan perdagangan saham di BursaEfek Indonesia (BEI) terkait harga minimum pelaksanaan transaksi saham.

(Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini