Beranda Peristiwa Ada Ancaman Tsunami di Cilegon, Helldy : Lari Kemana Juga Bakal Kena

Ada Ancaman Tsunami di Cilegon, Helldy : Lari Kemana Juga Bakal Kena

Ilustrasi Tsunami - foto istimewa Liputan6.com

CILEGON – Kota Cilegon memiliki potensi bencana yang dahsyat. Selain karena potensi tsunami akibat ancaman gempa megatrust dan Gunung Anak Krakatau, Cilegon juga berpotensi bencana industri. Ini lantaran 30 persen industri kimia di Cilegon berada di bibir pantai.

Demikian terungkap saat acara zoom meeting bersama Gubernur Banten, Wahidin Halim terkait kesiapsiagaan erupsi Gunung Anak Krakatau dan gempa megatrust di Ruang Rapat Wali Kota Cilegon, Senin (14/2/2022).

Walikota Cilegon, Helldy Agustian menyatakan bahwa bisa saja terjadi hal yang terburuk jika terjadi bencana alam di Kota Cilegon. Sebab, Cilegon berbeda dengan daerah lain.

Dimana Cilegon memiliki luas 175,5 kilometer persegi dikuasai 60 persen oleh industri. Sehinga potensi bencana cukup besar.

Kata Helldy, pertama, potensi bencana alam, kedua bencana industri dan yang paling dahsyat bencana alam yang akan menyebabkan bencana industri.

“Jadi lari kemana juga bakal kena, artinya kita mau bilang Cilegon ini berbeda dengan daerah lain, 30 persen industri kimia ada dipinggir pantai, artinya ini berbahaya,” ucap Helldy usai acara.

Dia menyatakan kecepatan dalam mengevakuasi masyarakat juga diperlukan kesiapan dan kecepatan. Itu dilakukan supaya meminimalisir terjadinya korban jiwa.

“Idealnya dari titik bencana ke lokasi berapa menit? 40 menit masih keburu, kalo di ilustrasikan tsunami itu datang 80 menit, tapi kalo datangnya tsunami 30 menit ngga ke kejar, itu prediksi terburuk,” kata Helldy .

Karena itu, Ia akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak industri. Pasalnya, apabila terdapat tsunami setinggi 8 meter atau gempa dengan kekuatan 8,7 magnitudo apakah akan berdampak pada kontruksi bangunan industri di Kota Cilegon.

“Apakah ini akan berdampak pada industri? kontruksi bangunan industrinya seperti apa? ini yang harus kita tanyakan juga,” ucapnya.

Helldy juga menyampaikan, bahwa sebelum menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 mendapatkan informasi melalui BMKG bahwa Cilegon memiliki potensi tsunami setinggi 8,7 meter.

Saat itu juga, Pemkot Cilegon bersama instansi terkait termasuk para industri langsung melakukan apel siaga bencana dan menggelar tsunami dril.

“Hari ini gubernur mengumpulkan kami, agar kami bisa melihat perkembangan secara langsung, BMKG telah membuat satu buku yang notabene sudah dilaporkan ke presiden, laporan mitigasi bahaya terburuk,” terangnya.

Kemudian, bahan presentasinya pun susah ditampilkan termasuk industri industri. Namun, untuk evakuasi tentunya, akan meeting kembali dengan industri industri di Kota Cilegon.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini