PANDEGLANG – Ulama kharismatik asal Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, Abuya Muhtadi, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kelestarian Badak Jawa yang hidup di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Dalam sebuah video berdurasi 58 detik, Pimpinan Pondok Pesantren Roudtul Ulum tersebut meminta semua pihak menjaga hewan langka itu demi kelestarian dan keamanan bersama.
Menurut Abuya, Badak Jawa memiliki nilai yang sangat berharga, bahkan cula badak dipercaya memiliki makna dan khasiat tertentu bagi keamanan, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang.
“Saya mengimbau kepada masyarakat semua agar badak yang ada di Ujung Kulon dijaga dengan baik, untuk kenang-kenangan kita dan khasiat negara kita supaya jadi aman. Karena cula itu mengandung keamanan yang ada di Pandeglang khususnya,” ujar Abuya Muhtadi, Senin (1/12/2025).
Ia juga meminta negara, khususnya aparat keamanan, untuk bertindak tegas terhadap siapa saja yang berani mengganggu atau merusak kelestarian Badak Jawa.
“Dimohon siapapun yang mengganggu atau merusak itu, hak negara untuk menangkap orang itu. Demikian imbauan dari saya,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor Badak Jawa bernama Mustofa mati setelah ditranslokasi dari habitat aslinya ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) oleh tim TNUK. Pihak TNUK membantah kematian tersebut disebabkan kesalahan prosedur, dan menyatakan bahwa badak itu telah lama menderita penyakit bawaan.
Penulis: Memed
Editor: Usman Temposo
