PANDEGLANG – Anak buah kapal (ABK) Km Juuh, Jumali alias Ngali (40) yang sempat hilang usai peristiwa tabrakan antara KM Juuh dengan kapal tongkang bermuatan batu bara pada Kamis (19/3/2020) kemarin ditemukan meninggal dunia.
Korban ditemukan di Perairan Karang Ranjang Pandeglang, Banten pada Minggu (22/3/2020) sekitar jam 14.57 WIB dengan kondisi sudah meninggal dan terapung di laut.
“Tim pencarian menemukan tanda tanda benda terapung-apung di laut, setelah di dekati benda tersebut adalah mayat korban laka laut yang perahunya tertabrak kapal Tb.Bamara 8 pada Kamis kemarin,” kata Kasat Polair Polres Pandeglang, AKP Dwi Hary Bagio Winarko melalui siaran persnya, Senin (23/3/2020).
Keluarga korban memastikan bahwa mayat yang ditemukan terapung di laut merupakan Jumali korban laka laut, jenazah tiba di Muara Binuangeun pada pukul19.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka untuk di semayamkan.
Diberitakan sebelumnya Kapal tongkang bermuatan batu bara bernama Tb Bamara 8, menabrak perahu nelayan yang sedang lepas jangkar saat mencari ikan di perairan Karang Ranjang, Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Saat peristiwa tabrakan terjadi, KM Ju’uh diisi oleh tiga nelayan yang sedang mencari ikan. Usai peristiwa tabrakan itu, dua nelayan bernama Hada (40) dan Samsudin (35) dinyatakan selamat, namun Jumali alias Ngali (40) sempat dinyatakan hilang. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
