Beranda Pendidikan BNNP Banten dan Untirta Press Gelar Pelatihan Menulis Sebagai Terapi Jiwa

BNNP Banten dan Untirta Press Gelar Pelatihan Menulis Sebagai Terapi Jiwa

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten bekerja sama dengan Pusat Penerbitan dan Percetakan Karya Ilmiah Untirta Press melangsungkan kegiatan pelatihan menulis untuk 'ex user' atau orang-orang yang pernah menggunakan narkoba dan direhabilitasi, di Hotel Le Semar, Rabu (2/9/2020).

SERANG – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten bekerja sama dengan Pusat Penerbitan dan Percetakan Karya Ilmiah Untirta Press melangsungkan kegiatan pelatihan menulis untuk ‘ex user’ atau orang-orang yang pernah menggunakan narkoba dan direhabilitasi, di Hotel Le Semar, Rabu (2/9/2020).

Pelatihan menulis ini bertujuan sebagai alat kampanye baru untuk menjauhi narkoba, meningkatkan ‘life skill’ dan dalam rangka menumbuhkan jiwa mandiri bagi setiap individu. Diharapkan peserta pelatihan menulis ini mampu menuliskan kisah hidupnya dan menerbitkan buku.

Menurut Kepala BNNP Banten, Brigjen Pol. Tantan Sulistiana, penyebaran narkoba saat ini sangat riskan terjadi di wilayah pantai timur melalui perairan Indonesia-Malaysia, dan pantai barat yakni Sumatra-Banten dengan berbagai cara. Maka dari itu, BNN, terus berupaya mencegahnya.

Di sisi lain, BNN juga berupaya mencegah penyebaran dan memberdayakan orang-orang yang pernah kecanduan narkoba untuk mandiri dan meningkatkan keahlian mereka dalam bidang menulis.

“Kita harapkan mereka bisa berbagi pengalaman dengan cara menulis, nanti tulisan ini akan dibukukan dari hal yang pernah dialami sehingga ini juga bisa menjadi pilihan pada pola kampanye baru 100 persen hidup bebas dari narkoba,” katanya.

Sementara itu, Direktur Untirta Press, Firman Hadiansyah mengungkapkan, menulis bisa menjadi sebuah terapi, dan memberikan kenangan dan efek yang tak lekang oleh waktu. Selain itu, dari sebuah tulisan bisa memberikan motivasi dan pelajaran bagi siapa saja yang membacanya.

“Saya terkesima dengan kisah-kisah yang dialami oleh rekan-rekan (peserta pelatihan-red), sehingga akan sangat luar biasa jika itu dituliskan. Tidak kalah dramatis dengan cerita dalam sinetron-sinetron yang ada di televisi. Malah ini lebih spesial karena dari kisah nyata,” ungkap Firman.

Peserta pelatihan, Ruben Aunisuni mengatakan, perlu dedikasi tinggi untuk menyelesaikan penyebaran narkoba.

“Saya pribadi, seperti yang sudah disampaikan Pak Kepala BNNP, untuk menyelesaikan masalah narkoba perlu dedikasi atas dasar sebuah kasih untuk bisa menolong mereka yang sedang disesatkan menghancurkan masa depan. Saya pun sangat senang dengan adanya pelatihan ini sehingga saya bisa menumpahkan pengalaman yang pernah saya alami,” ujar Ruben.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News