Beranda Kesehatan Warga Perumahan  BIP Minta Dirapid Tes

Warga Perumahan  BIP Minta Dirapid Tes

Ilustrasi Rapid Test - foto istimewa

 

SERANG– Warga Perumahan Banten Indah Permai (BIP), Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang atau Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Serang untuk menggelar rapid tes massal di lingkungannya. Mereka panik, lantaran salah seorang warganya berinisial BM dinyatakan reaktif, usai menjalani pemeriksaan rapid tes di RSUD Kota Serang, Rabu (17/6/2020).

Salah seorang warga BIP yang meminta namanya dirahasiakan menjelaskan, pada Selasa (16/6/2020) malam, sopir pribadinya meminjam kendaraanya dengan alasan untuk keperluan keluarganya. Ternyata malam itu, mobil yang dipinjam sopirnya itu membawa orang tuanya yang sakit dari zona merah dua hari yang lalu.

“Nah kemudian orang tuanya dibawa ke RSUD Kota Serang. Kemudian si pasien dirawat di RSUD. Hari Rabu (17/6/2020) sekitar jam 10, RSUD mengeluarkan hasil rapid tes bahwa orang tua yang bersangkutan reaktif. Dari situ, sekitar jam 11 pasien digeser ke RSUD Banten,” ujar warga berinisial E, Sabtu (20/6/2020).

Mengetahui kendaraanya digunakan untuk membawa orang tua sopirnya, E merasa khawatir. Karena kendaraannya sempat dipakai untuk keluarga dan kerabatnya.
Lantas ia bersama keluarganya melakukan rapid tes di salah satu Puskesmas di Kecamatan Cipocok Jaya.

“Nah makanya sekarang hari ini saya minta ibu-ibu yang lain juga rapid tes, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk saya dan anak-anak dan istri hari ini rapid tes. Ini saya lakukan dalam rangka untuk memastikan. Karena saya memang saya jujur ngeri juga,” akunya.

Ia menurutkan, warga merasa khawatir dengan beredarnya informasi tersebut. Karena si pasien yang reaktif itu sempat kontak langsung dan berinteraksi baik dengan keluarganya dan tetangga sekitar.

“Maka masyarakat ingin sekali dirapid tes, karena mereka khawatir. Kalau bisa satu gang itu mereka ingin diisolasi mandiri. Tapi sebelumnya mereka ingin dirapid tes dulu. Apalagi tentang keluarga si pasien pengennya langsung diswab, khawatir ini menjadi tambahan-tambahan yang ada di wilayah kita,” ucapnya.

E bersama warga lainnya mengaku sudah menyampaikan terkait keinginan diadakan rapid tes massal mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan sampai tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Serang. Akan tetapi keinginan masyarakat tidak bisa langsung direspons. Ia memaklumi bahwa ketika datanya belum masuk ke Dinkes atau tim gugus tugas, maka Tim Gugus Tugas Kota Serang belum berbuat apa-apa.

“Nah ini yang saya sangat sayangkan, kenapa dari pihak provinsi tidak cepat memberikan data tersebut kepada Tim Gugus Tugas Kota Serang. Saya berharap Dinkes dan Puskesmas Unyur dan gugus tugas segera menggelar rapid tes agar masyarakat tidak panik dan tenang,”ucapnya.

Warga Lingkungan Perumahan BIP lainnya Mardiyah dan Siti Aidah pun meminta kepada Dinkes dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang untuk melaksanakan rapid tes massal di lingkungannya.

“Iya takutlah. Karena kan sempat berinteraksi keluarganya dengan kami. Makanya kami minta khususnya keluarga pasien harus diadakan rapid tes. Supaya warga sini gak panik. Supaya tidak menyebar kemana-mana,” katanya kompak.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungakas menjelaskan, hasil reaktif pada pemeriksaan rapid tes hanya untuk screening awal. “Jadi belum tentu juga yang bersangkutan positif Covid-19. Gak langsung dibawa ke rumah sakit. Ini yang sering terjadi di masyarakat, padahal tidak. Jadi gak usah panik,” ujar Hari.

Karena setelah rapid tes hasilnya reaktif petugas Puskesmas dan tenaga medis surveilans akan memantau yang bersangkutan isolasi mandiri di rumah. Setelah itu ada tahapan berikutnya yakni pemeriksaan PCR swab.

“Nah apabila ada sudah keluar hasil PCR swab yang bersangkutan otomatis isolasi mandiri selama 14 hari. Apabila memang hasilnya positif, baru proses treking dimulai. Dan kami juga sudah menyampaikan soal ini ke Gugus,”ujarnya.(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini