Beranda Pendidikan Presma UPI Tegaskan Keluar dari Aliansi Bukan Karena Kisruh Bank Banten

Presma UPI Tegaskan Keluar dari Aliansi Bukan Karena Kisruh Bank Banten

Presma UPI Kampus Serang Riska Mahira (kedua kanan) saat menyerahkan bantuan - (Foto istimewa)

SERANG – Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Serang, Riska Mahira menegaskan, keluarnya BEM UPI dari Aliansi BEM Serang bukan dikarenakan kisruh Bank Banten.

Hal itu juga untuk meluruskan pemberitaan terkait pernyataan sikap keluarnya BEM UPI Serang akibat adanya kisruh pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Banten ke Bank Jabar Banten (BJB) hingga ke tataran mahasiswa yang dimuat di sejumlah media pada Selasa (19/5/2020).

“Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih karena sudah respect terhadap keputusan kami untuk nggak lagi jadi bagian dari BEM Serang. Tapi bukan karena kisruh Bank Banten,” kata Riska kepada BantenNews.co.id, Rabu (20/5/2020).

Meski begitu, Riska juga tidak menampik pernyataan UPI Serang keluar dari Aliansi BEM Serang sesuai dengan rilis pernyataan sikap.

“Jauh-jauh hari saya dan pengurus BEM UPI Serang memang sudah mengkaji dan memutuskan untuk keluar dengan pertimbangan yang tertera di surat penyataan sikap. Rencananya (kami) akan keluar setelah saya di lantik, dan kebetulan terhitung hari ini, saya baru dua hari sah jadi ketua BEM UPI Serang. “Jadi bukan semata mata karena kisruh bank Banten,” jelasnya.

Pihaknya juga merasa tidak nyaman atas pemberitaan sebelumnya. Ia menilai, pemberitaan tersebut seolah-olah menggiring opini publik jika BEM UPI Serang keluar dikarenakan permasalahan Bank Banten.

“Mohon maaf, saya agak kurang nyaman dengan yang digunakan di rilisnya. Seolah menggiring opini publik bahwa BEM UPI Serang keluar karena sikap yg dikeluarkan oleh BEM Banten mengenai kisruh Bank Banten,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Riska Mahira menyampaikan bahwa keputusan untuk keluar dari Aliansi BEM Serang tentunya memiliki sejumlah alasan.

Diantaranya adalah Aliansi BEM Serang dan Banten dinilai kehilangan proses kajian yang memadai. Hal ini tidak sejalan dengan visi BEM UPI Kampus Serang untuk mengedepankan riset dan kajian sebagai alat pengambilan keputusan gerakan. Ini menjadi catatan penting atas keberadaan BEM UPI Kampus Serang di Aliansi BEM Serang.

Menurutnya, evaluasi kritis atas gerakan aliansi BEM Serang yang cenderung terlalu terpaku pada isu kepemimpinan yang sangat politis. Sehingga menjebak aliansi BEM Serang pada sebuah relasi kuasa elit yang kompleks di level regional, juga tidak sejalan dengan visi BEM UPI Serang yang mengusung gerakan oposisi ilmiah untuk menyikapi fenomena sosial-politik di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten.

“Perlunya melakukan penyegaran gerakan mahasiswa. Orientasi gerak aliansi BEM Serang dirasa telah bergeser dengan target-target politik tertentu. BEM UPI Serang menganggap perlunya sebuah penyegaran gerakan dengan memposisikan ulang keberadaan mahasiswa dan isu-isu yang akan diangkat. Selain itu, BEM UPI Serang merasa tidak ada peran yang di lakukan aliansi BEM Serang dalam pengambilan sikap dalam upaya memperjuangkan hak mahasiswa,” kata Riska, Selasa (19/5/2020).

(Tra/Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini