Beranda Bisnis BI Banten Siapkan Rp3 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

BI Banten Siapkan Rp3 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

Ilustrasi - foto istimewa jpnn.com

SERANG– Dalam rangka menyambut Idul Fitri 1441 H, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten menyiapkan kebutuhan uang tunai Rp3,025 triliun untuk penukaran uang. BI mencatat arus keluar uang tunai pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan sebesar Rp 2,3 triliun atau turun sebesar 25% dibanding tahun 2019.

Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan hal itu terjadi karena dampak ekonomi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19, meningkatnya penggunaan nontunai, tinggi arus keluar uang tunai pada periode bulan sebelumnya serta hari libur yang lebih sedikit dibanding tahun lalu. “Berbeda dari tahun sebelumnya, memerhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran Covid-19, layanan penukaran uang kepada masyarakat yang biasanya disediakan melalui penyediaan penukaran di lokasi umum seperti di Alun-Alun Kota Serang dan pasar tradisional, maka pada tahun ini hanya disediakan melalui loket di bank,” ujarnya, Rabu(6/5/2020).

Erwin mengimbau kepada perbankan, agar menegakkan protokol pencegahan Covif-19, seperti penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing. Penukaran dapat dilakukan pada saat masyarakat menarik atau setor uang ke perbankan.
“Saat ini untuk pelayanan penukaran uang, Bank Indonesia Provinsi Banten telah bekerjasama dengan 11 Kantor Cabang (KC) Bank di Provinsi Banten antara lain Bank Banten, Bank BJB, BRI, BNI, BTN, Mandiri, BCA, BRI Syariah, UOB, Bank Syariah Mandiri, Permata. Dan BI juga menyiapkan 161 jaringan kantor bank di Provinsi Banten untuk penukaran uang,” ujarnya.

Dikatakan Erwin, secara Nasional, BI berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai (outflow) yang diprakirakan sebesar Rp157,96 triliun pada periode Ramadan/Idulfitri tahun ini, turun sebesar 17,7% dibandingkan periode tahun lalu. Kebutuhan tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadan, libur lebaran, serta kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19, termasuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kebutuhan uang tunai (outflow) tertinggi pada periode Ramadan/Idulfitri tahun ini terjadi di daerah Jabodetabek yang diprakirakan sebesar Rp38,0 triliun,” ucapnya.(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News