Beranda Hukum Selama 2019, Kualitas Kasus Narkoba di Banten Meningkat

Selama 2019, Kualitas Kasus Narkoba di Banten Meningkat

Kepala BNNP Banten Brigjen Pol Tantan Sulistyana saat konferensi pers.

 

SERANG – Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Banten mencatat jumlah kasus narkoba di Provinsi Banten selama 2019 mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Kepala BNNP Banten Brigjen Pol Tantan Sulistyana saat konferensi pers di kantor BNNP Banten, Kota Serang, Senin (30/12/2019).

“Pertama dari ungkap kasus kalau secara kuantitas baik itu jumlah tersangka atau jumlah kasus mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya 2017 atau 2018. Tapi secara kualitas baik jumlah barang bukti yang disita atau diamankan termasuk pengungkapan jaringan internasional ada peningkatan,” ujarnya.

Ia mengatakan BNNP Banten pada 2017 mengungkap 14 kasus dengan 34 tersangka dengan barang bukti 1,117 kg shabu, 3,297 kg ganja, 240 butir PCC, 2.027 kg Gorila. Sementara pada 2018 ada 13 kasus dengan 23 tersangka dengan barang bukti 7.261 kg sabu, 355,6 kg ganja, 65.004 butir XTC.

Pada 2019 ada 6 kasus, 16 tersangka dengan barangbukti 15,8 kg sabu dan 150 kg ganja. “Indonesia sudah darurat narkoba, otomatis Banten juga darurat narkoba, pada 2017 Banten urutan ke enam dari seluruh provinsi di Indonesia. Kalau sudah darurat, maka penanganannya harus dengan darurat juga. Leading sektornya harus berperan, instansi pemerintah daerah juga masyarakat harus ikut berperan 2017. Kita menjadi pintu masuk. Otomatis beberapa jenis narkotika pasti melewati kita contohnya ganja. Kalau jalur darat pasti lewat kita. Kecuali jalur laut bisa lewat Jakarta,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat dan pemerintah daerah proaktif mendukung program pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan kasus narkoba. BNNP Banten akan fokus pada program desa bersinar untuk menjadi contoh wilayah yang bebas dari narkotika.

“Untuk kegiatan yang sudah dilakukan tahun 2019 akan kita teruskan. Terutama fokus program desa bersinar, kita sudah tunjuk 36 desa. Kita harapkan tahun 2020 sudah bisa berjalan melaksanakan P4GN (Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) secara mandiri yang didukung oleh dana desa masing-masing. Dan kita tingkatkan program unggulan kita terhadap pelatihan screening sigkat bagi guru BK,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini