Beranda Peristiwa Warga Menolak Risiko Kesehatan, Akses TPA Cipeucang Tangsel Diblokade

Warga Menolak Risiko Kesehatan, Akses TPA Cipeucang Tangsel Diblokade

Sejumlah warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Setu, menolak dibukanya kembali lokasi tersebut meski sebelumnya telah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.

TANGSEL — Persoalan pengelolaan sampah di Kota Tangerang Selatan kembali memanas. Sejumlah warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Setu, menolak dibukanya kembali lokasi tersebut meski sebelumnya telah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, puluhan warga tampak memblokade akses masuk TPA Cipeucang dan berupaya menghentikan truk pengangkut sampah yang hendak masuk ke area pembuangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BantenNews.co.id, aksi blokade tersebut sempat dihadang aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di ruas jalan menuju TPA, tepatnya di depan Kantor PDAM TKR Serpong. Aparat kepolisian juga dikerahkan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Abdul (29), salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut, mengatakan penolakan dipicu kekhawatiran warga terhadap kondisi TPA yang dinilai telah melebihi kapasitas.

“Tempat itu sudah overload. Kami khawatir rumah kami tertimbun sampah,” ujar Abdul saat dihubungi melalui pesan Instagram, Selasa (23/12/2025).

Menurut Abdul, aksi tersebut merupakan puncak kekecewaan warga yang selama bertahun-tahun terdampak langsung oleh operasional TPA Cipeucang.

“Setiap hari volume sampah yang masuk lebih dari 1.000 ton, padahal kapasitasnya hanya sekitar 400 ton,” katanya.

Ia juga menyoroti besaran kompensasi yang diterima warga sekitar TPA. Menurutnya, nilai tersebut tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang harus ditanggung masyarakat.

“Kompensasinya hanya Rp250 ribu per tahun. Dampak kesehatannya kami rasakan setiap hari,” ujarnya.

Warga lainnya, Arif Pamungkas, menyebut truk sampah sempat menurunkan muatan, namun kemudian diminta warga untuk mengangkut kembali sampah tersebut.

“Enggak jadi. Sempat diturunin, tapi warga minta diangkut lagi,” kata Arif saat dihubungi melalui Instagram, Selasa (23/12/2025) dini hari.

Baca Juga :  Identitas Mayat Mengapung di Sungai Cisadane Tangerang Terungkap

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan pemerintah pusat akan membantu Pemerintah Kota Tangerang Selatan menangani kondisi darurat sampah melalui kerja sama antardaerah.

“Saat ini, produksi sampah di Tangsel mencapai sekitar 1.100 ton per hari, jauh melampaui kapasitas TPA Cipeucang,” ujar Hanif, Senin (22/12/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa sanksi administratif terhadap Pemerintah Kota Tangerang Selatan berlaku selama 180 hari, dengan rencana penutupan permanen TPA Cipeucang pada Juni 2026.

Hingga berita ini ditulis, pengiriman sampah ke TPA Cipeucang masih dihentikan sementara. Pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi lanjutan terkait aksi blokade tersebut.

Penulis: Ahmad
Editor: Usman Temposo