CILEGON – Sekretaris Komisi II DPRD Cilegon, Qoidatul Sitta menyoroti soal anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur yang sangat minim di 2026. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Cilegon telah menyepakati belanja modal di 2026 itu hanya Rp170,8 miliar.
Ia meragukan dengan anggaran pembangunan infrastruktur yang minim itu dapat direalisasikan secara merata di 8 kecamatan dan 43 kelurahan Kota Cilegon.
“Artinya, dengan APBD Rp1,9 triliun dan PAD kita Rp980 miliar itu hanya 8 persen. Itu sangat kecil sekali dibandingkan di 2025. Kita lihat di 2025 itu pembangunan apa? Belum semua terakomodir, apalagi yang dengan belanja modal Rp170 miliar. Mau ngebangun apa dengan anggara segitu?,” katanya kepada BantenNews.co.id, Jumat (28/11/2025).
Pada tahun 2025 ini, Pemkot semula menganggarkan belanja modal di kisaran Rp265,1 miliar. Menurut Sitta, penurunan anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur itu juga akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap anggota DPRD Cilegon.
Pasalnya, setiap reses yang digelar oleh mereka, salah satu aspirasi masyarakat yang tak pernah hilang adalah soal infrastruktur.
“Ketika itu tidak ada (infrastruktur yang dibangun-red), artinya ini mengganggu kinerja dewan juga karena ini sebuah pertanggungjawaban kita ke konstituen,” ucapnya.
“Menurut kami itu sangat kurang, itu yang dinikmati masyarakat itu ya belanja modal 8 persen itu, sedangkan belanja pegawai itu sangat besar sekali hampir 50 persen,” sambung Sitta.
Sitta berharap dengan anggaran belanja modal yang minim itu Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dapat benar-benar memanfaatkannya dengan baik secara merata.
Ia juga meminta kepada Pemkot Cilegon dapat terbuka dan memetakan skala prioritas pembangunan infrastruktur agar tidak terjadi ketimpangan antara wilayah di Kota Cilegon.
“Saya meminta kepada eksekutif harus ada pembangunan. Contoh Rp170 miliar belanja modal ini mau digunakan buat apa? Mau dibelikan apa dengan angka segitu, 8 persen saja? Prioritasnya mana? Kita juga pengen tahu datanya, by name by address,” tutup Sitta.
Penulis : Maulana
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
