PANDEGLANG – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) berencana kembali melakukan translokasi dua ekor Badak Jawa pasca seekor badak jantan bernama Mustofa mati di kandang rawat (Paddock) pada 7 November 2025 lalu.
Kepala Balai TNUK, Ardi Andono menyampaikan, meski translokasi Badak Jawa yang pertama tidak berhasil karena hewan tersebut mati saat menjalani karantina. Namun, pihaknya tetap akan melakukan proses translokasi yang kedua.
Menurutnya, translokasi satwa liar ini akan dilanjutkan karena sudah menjadi target TNUK. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan kapan pemindahan badak yang kedua akan dilakukan karena harus dirumuskan terlebih dahulu.
“Target tetap sepasang, namun kita harus pastikan kondisinya sehat. Sedang kita rumuskan ulang, semua dicek dulu lagi, karena ada temuan penyakit parasit ini,” kata Ardi saat dihubungi BantenNews.co.id, Kamis (27/11/2025).
Ardi mengaku, jika sebelum kematian Mustofa terdapat luka pada tubuh hewan terancam punah itu. Namun, luka tersebut diakibatkan pertarungan di alam liar bukan pada saat pemindahan.
Ia memastikan, luka tersebut juga bukan penyebab utama kematian hewan langka ini.
“Ini luka akibat pertarungan di alam, sebelum tertangkap sudah pulih, cuma ternyata busuk di dalam. Penyebab (kematiannya) cacing di tubuh Mustofa. (Penyebab cacing karena) alam, kan hidup di alam, mandi, minum di lumpur,” ucapnya.
Penulis : Memed
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
