Beranda Nasional TNUK Sebut Kematian ‘Mustofa’  Badak Jawa Akibat Kronis Bawaan

TNUK Sebut Kematian ‘Mustofa’  Badak Jawa Akibat Kronis Bawaan

Musthofa, Badak Jawa Cula Satu saat Translokasi - Foto istimewa Instagram Taman Nasional Ujung Kulon

PANDEGLANG – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) membantah kematian satu ekor Badak Jawa bernama Mustofa bukan diakibatkan dari proses translokasi yang dilakukan oleh petugas. Kematian hewan langka tersebut diakibatkan oleh penyakit kronis bawaan yang sudah lama dideritanya.

Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengatakan, proses translokasi Musofa telah melalui perencanaan matang, melibatkan para ahli konservasi satwa liar dari dalam dan luar negeri, dokter hewan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta berbagai mitra konservasi.

Menurutnya, translokasi ini merupakan sesuatu kebutuhan konservasi jangka panjang bagi spesies ini mengingat kondisi DNA yang sudah tidak baik lagi, sehingga perlu upaya breeding sistematis, termasuk pendekatan Assisted Reproductive Technology (ART) dan biobank bahkan untuk gen editing.

“Seluruh prosedur dilaksanakan sesuai standar konservasi internasional, dengan simulasi, penilaian etik, serta kesiapan logistik dan pengamanan. Musofa dipindahkan tanpa luka atau cedera, namun penyakit kronis yang lama diderita menjadi tantangan medis yang tidak dapat diatasi,” kata Ardi melalui siaran pers yang diterima Bantennews.co.id, Kamis (27/11/2025).

Ardi menjelaskan bagaimana tim melakukan upaya pemindahan yang dimulai saat Musofa berhasil masuk pit trap pada 3 November 2025. Kemudian, proses pemindahan dilakukan setelah mempertimbangkan faktor cuaca ekstrem dan keselamatan satwa. Musofa tiba di JRSCA pada 5 November 2025 dengan kondisi stabil dan menunjukkan respons adaptasi yang baik pada fase awal. Tim dokter hewan memberikan observasi ketat dan penanganan kesehatan sejak hari pertama.

Namun, pada 7 November 2025, Musofa mengalami penurunan kondisi klinis. Tim medis segera memberikan penanganan darurat sesuai standar penyelamatan satwa liar. Sayangnya pada sore di hari yang sama, Musofa dinyatakan tidak dapat diselamatkan.

Hasil Nekropsi oleh tim patologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University untuk memastikan penyebab kematian Musofa. Pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit kronis yang sudah berlangsung lama pada lambung, usus, dan otak, infeksi parasit dalam jumlah signifikan, serta tanda degenerasi jaringan.

Baca Juga :  202 Pucuk Senpi Milik Pemburu Liar di Kawasan TNUK Disita Polda Banten

Selain itu, ditemukan pula beberapa luka di tubuh badak yang diduga diakibatkan oleh perkelahian di alam liar, namun luka tersebut bukan penyebab utama kematian Mustofa sang badak.

“Temuan ini memberikan gambaran penting bagi peningkatan standar pengelolaan kesehatan Badak Jawa di habitat alaminya. Balai TNUK bersama IPB University, akademisi lainnya, dan mitra konservasi akan menyiapkan langkah lanjutan berupa analisis komprehensif untuk penguatan deteksi dini penyakit, pengelolaan habitat, dan pemantauan kesehatan populasi. Kepergian Musofa merupakan kepedihan bagi kami dan tim di lapangan, namun juga menjadi momentum refleksi atas kompleksitas konservasi spesies langka,” tutupnya.

Penulis : Memed
Editor : TB Ahmad Fauzi